Penelitian Menunjukkan 46 Persen Generasi Milenial di 26 Negara Memiliki Crypto

POS-KUPANG.COM - Apakah Anda termasuk generasi milenial? Apakah Anda sudah mengenal dan memiliki investasi digital, termasuk Crypto atau Criptocurrency?

Peneliti Bitget melakukan survei di 26 negara, yang mengumpulkan tanggapan dari total 255.000 orang dari empat kelompok usia yang berbeda: Milenial, Gen X, Gen Z, dan Baby Boom.

Beberapa negara yang disurvei adalah Amerika Serikat, Nigeria, China, Indonesia, dan Jepang.

Khususnya, negara-negara dalam survei memiliki populasi yang lebih besar, dan para peneliti menargetkan masing-masing 10.000. Margin of error ± 0,1 persen, sedangkan interval kepercayaan penelitian adalah 95 persen.

46 Persen Responden Memiliki Cryptocurrency

Para peneliti melakukan penelitian terhadap 255.000 orang dewasa dari 26 negara. Mereka mempelajari aktivitas crypto individu ini antara Juli 2022 dan Januari 2023.

Menurut distribusi, 19 persen responden adalah baby boomer.

Gen X terdiri dari 23 persen populasi yang diteliti, sedangkan Gen Z dan Milenial masing-masing 31 persen dan 17 persen.

Setelah mengumpulkan hasilnya, mereka menerbitkannya pada hari Jumat, 28 April, di bursa Bitget.

Menurut temuan mereka, 46 persen responden Milenial memiliki aset virtual. Sekitar 25 persen responden Gen X memiliki crypto, sementara 21 persen Gen Z juga memiliki aset crypto. Sementara itu, persentase baby boomer di antara responden yang memiliki crypto adalah 8 persen.

Peneliti juga menemukan beberapa responden yang menyebutkan pentingnya regulasi crypto. Di antara kelompok ini adalah 27 persen Milenial, 4 persen baby boomer, 36 persen Gen Z, dan 6 persen Gen X.

Menurut responden, keputusan memilih mereka terkait kandidat politik diinformasikan oleh peraturan.

Gen Z Dan Milenial Lebih ke Crypto

Saat mengungkapkan hasilnya, para peneliti BitGet mencatat bahwa di antara responden, Gen Z dan Milenial lebih tertarik pada crypto.

Milenial menduduki puncak tangga lagu untuk partisipasi aset virtual yang sangat besar karena pengetahuan mereka yang lebih luas tentang internet dan teknologi digital lainnya.