Berita Manggarai
Calon Guru Penggerak di Manggarai Gelar Lokakarya Panen Hasil Belajar
Ke - 40 orang CGP yang terdiri dari berbagai satuan pendidikan ini akan diumumkan kelulusan mereka pada Bulan Mei 2023.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar
POS-KUPANG.COM,RUTENG - Berjumlah 40 Calon Guru Penggerak (CGP) Kabupaten Manggarai angkatan ke-6 menggelar lokakarya panen hasil belajar sebagai final usai berporses selama enam bulan.
Ke - 40 orang CGP yang terdiri dari berbagai satuan pendidikan ini akan diumumkan kelulusan mereka pada Mei 2023.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, DR.Wirman Kasmayadi, Kepala Dinas PPO Manggarai Fransiskus Gero, Komunitas-Komunitas Literasi, Tenaga pendidik guru penggerak dan 40 Calon Guru Penggerak angkatan 6 Kabupaten Manggarai.
Baca juga: 44 Calon Guru Penggerak di Kabupaten TTU Ikut Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak
Kegiatan ini digelar di GOR Dinas PPO Manggarai, Sabtu 29 April 2023.
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, Wirman Kasmayadi, menyampaikan, gelar lokakarya Calon Guru Penggerak ini menjadi kado istimewa pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kali ini.
Untuk memajukan pendidikan di Negeri ini lanjut Wirman, melalui transformasi pendidikan, hal itu membutuhkan kerja kolaborasi. Untuk itu semua pihak harus bersinergi.
Baca juga: Satu Hektare Padi Siap Panen di Manggarai Terendam Banjir Bandang
"Tranformasi pendidikan yang kita harapkan yang baik adalah, untuk bisa mewujudkan itu terus bersinergi, kerja sama, kolaborasi semua pihak. Tidak ada sekat antara kita bersama baik daerah kabupaten maupun provinsi," ungkap Wirman
Hal itu terbukti kata Wirman, dari semua CGP yang ada merupakan barasal dari semua jenjang pendidikan baik sekolah swasta maupun negeri.
"Kita bisa buktikan bapa ibu dari profil teman-teman CGP, GP, dari satu kelas pelajar itu semua satuan pendidikan. Terbukti mereka belajarnya itu patuh, kerja sama yang luar biasa, sebagai bentuk pendidikan itu kolaboratif untuk membentuk problem solving," lanjutnya
Baca juga: Urai Kesemrawutan Pasar Inpres Ruteng, Pemkab Manggarai Maksimalkan Pemanfaatan Pasar Puni
Menurut Wirman, salah satu pekerjaan rumah dalam dunia pendidikan ialah, menanamkan problem solving bagi siswa/siswi. Sehingga dengan panen hasil karya ini membuktikan CGP mampu memecahkan persoalan yang ada di tengah siswa/siswi.
Guru penggerak merupakan potensi sumber daya terpilih, mulai dari proses seleksi yang begitu ketat dalam banyak kendala seperti jaringan yang susah, topografi yang berat.
Setelah lolos seleksi, CGP juga mengikuti pendidikan yang panjang, bahkan perlu dukungan dari kepala sekolah dan kepala Dinas.
"Luar biasa perjuangan, belum bicara kerja, bicara ritme kerja yang harus diatur segalanya, semuanya . Untuk menyiapkan agen perubahan melalui guru penggerak ini kita harus mengerahkan energi, sumber daya semangat yang luar biasa," imbuhnya
Baca juga: Romo Vikep Ruteng Gerardus Janur Pimpin Ibadat Lamentasi dan Jalan Salib di Ruteng
"Guru penggerak sudah memiliki daya juang, lokakarya ini setelah melewati perjuangan yang tidak mudah, daya tahan juga dengan segala dinamika akan mewarnai semua perjuangan peserta CGP, kalau mereka sudah sampai pada titik ini mereka sudah teruji," lanjutnya
Sementara Koordinator Pengajar Pendamping, individu dan lokakarya kabupaten Manggarai Adrianus Ndiri Lirik mengatakan, pengalaman CGP selama enam bulan telah menorehkan pengalaman yang bermakna. Calon guru penggerak dan fasilitator pengajar praktik sudah berkolaborasi berjalan bersama, belajar bersama dalam pembelajaran-pembelajaran modul dan pendampingan individu.
Baca juga: Momen Hari Air Dunia, Perumda Tirta Komodo Ruteng Gelar Tanam Pohon di Sumber Mata Air Wae Ajang
Hal ini kata Kepala SMPN 1 Langke Rembong itu, demi mewujudkan komitmen pembelajaran yang mulia dan berintegritas yang bisa memberikan rasa nyaman dan bahagia bagi murid-murid.
"CGP telah berpartisipasi pada program ini, program yang indah yang dikemas dalam alur merdeka, mulai dari diri eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demontrasi kontekstual, elaborasi pemahaman koneksi antara materi dan aksi nyata," ungkap Kepsek Adrianus
Sementara Kepala Dinas PPO kabupaten Manggarai Fransiskus Gero, menyampaikan, pelaksanaan program guru penggerak ini merupakan episode merdeka belajar yang ke 5. Episode ini ada beberapa penekanan yaitu untuk mendorong kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) yang handal.
Baca juga: Urai Kesemrawutan Pasar Inpres Ruteng, Pemkab Manggarai Maksimalkan Pemanfaatan Pasar Puni
Kemudian lanjut Frans Gero, guru penggerak berfokus pada aspek pedagogig artinya kembalikan roh pendidikan sebagai pengajar pendidik dengan ada velue dalam tranformasi ilmu dan pengetahuan.
"Kalau hanya sekedar mengajar, semua orang bisa. Transformasi ilmu pengetahuan. Tetapi untuk melahirkan generasi berkarakter dibutuhkan guru yang memiliki pengetahuan dalam konteks nilai pedagogik, nilai mendidik," tegas Kadis Frans
Arti lain dari merdeka belajar ialah, pendidik dalam hal ini guru penggerak harus mampu melahirkan calon pemimpin masa depan. Hal ini kadis Frans mengapresiasi setiap perubahan di sekolah-sekolah terkait dengan manajemen kepemimpinan.
"Tema hardiknas tahun lalu, jadilah pemimpin bagi diri sendiri. Mari kita mulai dari hal kecil memimpin diri sendiri," lanjut Frans Gero
Diakhir kegiatan ini, kepala Dinas PPO Manggarai bersama kepala Balai Guru Penggerak Provinsi NTT melihat langsung hasil karya calon guru penggerak angkatan 6 Manggarai ini. Hasil karya yang dipamerkan bernuansa produk lokal mulai dari hasil olahan sorgum, membuat sabun mandi, menghasilan buku dan kerajinan tangan yang bernuansa lokal. (Cr2)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.