Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 29 April 2023, Kepada Siapa Kami Akan Pergi?
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Kepada Siapakah Kami Akan Pergi?
“Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”
Komunitas umat beriman itu terbentuk dengan sendirinya karena iman yang sama yaitu Yesus Kristus dan dibantu oleh semua karya yang dilakukan oleh Petrus di Lida dengan menyembuhkan Eneas yang sakit lumpuh dan di Yope membangkitkan Tabita.
Semua perbuatan Petrus dengan kekuatan Roh Kudus itu membuat semua orang di Lida dan Yope berbalik kepada Tuhan dan percaya kepada Tuhan.
Banyak hal telah terjadi dalam hidup kita termasuk mukjizat-mukjizat kecil yang telah kita alami. Dan boleh jadi ada mukjizat besar yang terjadi dalam hidup kita.
Dan kejadian atau peristiwa yang kita alami itu sebenarnya adalah karya Roh Kudus yang telah menjadikannya baik adanya agar kita dapat hidup.
Hidup dalam persekutuan dengan Tuhan melalui Roh Kudus. Menjadi berat bagi kita manusia zaman sekarang adalah bahwa hal-hal atau peristiwa-peristiwa iman yang dialami tiap hari tidak membuat kita serta merta semakin percaya kepada Tuhan, tapi bisa saja membuat kita lari dari Tuhan bahkan jika kita alami kegagalan, tantangan, kesedihan, kedukaan dan seterusnya.
Kita lalu bisa dengan gampang meninggalkan Tuhan seperti yang dialami oleh Yesus.
Para muridNya banyak yang meniggalkan Dia karena wejanganNya tentang Roti hidup.
Yesus menyebut DiriNya sebagai Roti hidup yang telah Turun dari Surga. Roti yang turun dari surga itulah diriNya.
Jadi siapa yang makan daging dan minum darahNya akan hidup selama-lamanya.
Kalimat makan daging dan minum darahNya adalah simbol hidup bersatu seutuh-utuhnya di mana Yesus menjadi sumber kehidupan itu sendiri.
Namun mereka menafsirkan secara harafiah bahwa Yesus benar-benar memberikan daging dan darahNya sendiri untuk dimakan dan diminum.
Baca juga: Renungan Harian Katolik 27 April 2023, Bagaimana Aku Bisa Mengerti Jika Tak Ada yang Membimbing Aku?
Kita dapat berasumsi bahwa kebanyakan para murid yang meninggalkan Yesus itu datang mengikuti Yesus hanya dengan motivasi yang tidak murni.
Mereka hanya mau mengikuti Yesus supaya makan roti sampai kenyang. Mereka mengikuti Yesus supaya kebutuhan hidup mereka selalu dipenuhi.
Jadi motivasi hidup mereka sangat dangkal. Jadi tidak bisa disangkal bahwa mereka pun dengan gampang meninggalkan Yesus hanya karena wejangan Yesus tentang roti hidup itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.