Berita Sumba Barat Daya
ASF di Sumba Barat Daya, Yohanes Ngongo Ajak Masyarakat Jangan Takut Pelihara Babi
760-an ekor babi besar miliknya mati mendadak, kini ia memperketat akses bagi warga masuk ke lokasi kandang miliknya.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Yohanes Ngongo, warga Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, mengajak masyarakat jangan takut pelihara Babi
Yohanis seorang peternak babi sukses di wilayah itu mengajak masyarakat Sumba Barat Daya khususnya dan masyarakat Pulau Sumba umumnya agar jangan takut memelihara ternak babi ditengah serangan virus flu babi (ASF).
Baginya perketat sistem pengamananya, perhatian kebersihan kandang dan penguatan imun ternak (babi) maka ternak babi milik masyarakat pasti selamat dari serangan virus flu babi.
Demikian disampaikan Yohanes Ngongo ditengah kesibukannya mengawasi ternak babi miliknya di Karuni, Sumba Barat Daya, Rabu 26 April 2023.
Baca juga: 70 Anggota Paskibraka Tahun 2023 di Sumba Barat Daya Ukur Pakaian Seragam
Belajar dari pengalaman pahit pada saat serangan virus flu babi pertama kali terjadi pada tahun 2021 dimana sekitar 760-an ekor babi besar miliknya mati mendadak, kini ia memperketat akses bagi warga masuk ke lokasi kandang miliknya.
Sebab belajar dari karakter virus flu babi menyerang ternak babi tidak melalui udara tetapi melalui perantara seperti lalat atau melalui manusia saat menyentuh kandang atau menyentuh babi dan lainnya.
Karena itu, bila masyarakat atau siapapun yang ingin masuk ke areal kandang miliknya dilakukan penyemprotan disinfektan dan menggunakan pakaian khusus saat masuk ke lokasi kandang babi miliknya.
Selanjutnya petugas akan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kandang setelah masyarakat selesai atau keluar dari kandang itu.
Hal itu terbukti, saat ini ternak babi miliknya berjumlah sekitar 2000 ekor lebih dalam kondisi sehat.
Untuk itu ia mengajak masyarakat jangan takut memelihara ternak baik meskipun serangan virus flu babi terus terjadi.
Baginya yang penting perketat pengamananya dan perlakuannya sama dengan saat menangani virus covid-19. Bila semua berjalan baik maka ternak babi pasti selamat pula.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.