Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 28 April 2023, Alat Pilihan BagiKu

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Alat Pilihan BagiKu.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 28 April 2023 dengan judul Alat Pilihan BagiKu. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Alat Pilihan BagiKu.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 9 : 1-20, dan bacaan  Injil Yohanes 6: 52-59.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 28 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam sejahtera untuk kita semua. Hari ini kita dihadirkan lagi dengan inspirasi Kitab Suci yang luar biasa.

Dari Kisah Para Rasul, figur Sano. Paulus yang dipilih Tuhan menjadi rasul para bangsa di tengah penganiayaan yang dia lakukan.

Memang kontras sekali. Dia adalah penganiaya dan dipanggil menjadi pewarta. Berbalik 180 derajat.

Hal ini terjadi karena campur tangan Tuhan yang mengubah seorang penganiaya menjadi pewarta firmanNya.

Karya Allah itu memang bukan karya manusia sehingga Tuhan dapat mengubah segala sesuatunya sesuai dengan kehendak dan rencanaNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 27 April 2023, Mari Membaca Kitab Suci

Kisah perubahan yang luar biasa dari Saulus menjadi Paulus adalah sebuah kisah pertobatan yang disiapkan Tuhan sendiri bagi semua orang yang kepadanya Dia berkenan.

Akhirnya St. Paulus memberikan seluruh dirinya untuk tugas pewartaan dan penyebaran firman Tuhan sampai ke segala bangsa di seluruh dunia. Dia akhirnya disebut sebagai rasul para bangsa.

Pemberian diri yang total dan sepenuhnya itulah yang Tuhan Yesus maksudkan diriNya sebagai makanan dan minuman. DagingNya sebagai makanan dan darahNya sebagai minuman.

Yesus menyebut diriNya Roti Hidup sebagai makanan yang turun dari surga. Yesus mau simbolkan penyerahan diriNya yang secara total kepada Allah BapaNya sesuai kehendak Bapa yang mengurbankan diriNya sebagai tebusan bagi banyak orang.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Kisah pertobatan Santo Paulus dari seorang penganiaya menjadi pewarta firman Tuhan semata-mata karena campur tangan Tuhan dalam dirinya.

Kisah itu berawal dari perjalanan Saulus ke Damsyik untuk menganiaya para pengikut Jalan Tuhan untuk membawa mereka ke Yerusalem untuk dipenjarakan, laki-laki dan perempuan.

Menjadi menarik karena saat “hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Dia bahkan sudah menghadap Imam besar dan meminta surat kuasa agar dia dapat menangkap murid-murid Tuhan di Damsyik.

Ketika intensitas penangkapan dan pengaiayaan para murid Tuhan itu dan ketika hatinya semakin berkobar-kobar artinya dia semakin percaya diri dan bahkan terkesan bringas untuk melancarkan gerakan penganiayaan itu, malah Tuhan mengubahnya menjadi seorang pewarta.

Dalam perjalanan itu, Tuhan menampakkan diriNya kepada Saulus dan membuat dia buta karena cahaya yang menyilaukan matanya.

Dan ada suara terdengar di sana, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”

Jawab Saulus, “Siapakah Engkau Tuhan?” KataNya, "Akulah Yesus yang kau anaiaya itu!”

Dalam kisah ini, Tuhan Yesus memperkenalkan diriNya sebagai orang yang dianiaya oleh Saulus.

Saulus waktu itu pasti sangat familiar dengan nama Yesus itu. Mengapa? Karena dia yang mengejar-ngejar semua pengikut Yesus itu.

Maka Saulus ketika mendengar tentang Yesus, dia hanya diam saja dan tidak banyak bicara karena nama itu sudah dia kenal dengan sangat baik dalam seluruh perjuangannya untuk menganiaya dan membunuh para murid Yesus itu.

Dan sesudah itu, Tuhan menyampaikan pesannya, “Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kauperbuat.”

Menjadi luar biasa lagi karena semua percakapan antara Tuhan dan Saulus didengar oleh teman seperjalanan Saulus. Berarti peristiwa itu langsung disaksikan oleh teman-teman seperjalanan Saulus yang juga mempunyai misi yang sama seperti Saulus yaitu mau menangkap para pengikut Yesus itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 27 April 2023, Jika Tuhan Mau Kita Pasti Berubah

Hanya tidak digambarkan oleh Kisah Para Rasul tentang bagaimana teman-teman seperjalanan Saulus itu. Apakah mereka juga bertobat atau masih tetap menjalankan misi mereka itu.

Tapi yang pasti Saulus itu akhirnya dibaptis dan menjadi Paulus oleh nabi Tuhan, Ananias.

Ketika Tuhan campur tangan dalam sebuah perkara, kita manusia tak akan mungkin menolaknya. Semua akan diatur oleh Tuhan sendiri.

Hidup kita pun sebenarnya sudah diatur oleh Tuhan. Bedanya dengan Paulus bahwa kita tidak secara langsung secara kasat mata, tetapi kita semua ada dalam rencana dan kehendak Tuhan sendiri.

Kita semua tak mungkin menghindari itu. Menjadi masalah bahwa ada dari kita yang begitu sombong mengatakan bahwa semua yang dia kerjakan adalah semata-mata karena usaha dan kerjanya sendiri.

Saya kira kita butuh pertobatan dalam hal-hal seperti ini karena kita semua telah dipilih menjadi alatnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 27 April 2023, Yesus Adalah Roti Hidup

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, Tuhan selalu punya rencana yang luar biasa dalam diri kita masing-masing.

Kedua, selalu ada proses yang luar biasa dalam sebuah pertobatan.

Ketiga, hanya Tuhanlah yang mampu beri diri sehabis-habisnya.

Teks Lengkap Bacaan 28 April 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 28 April 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 28 April 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 9:1-20

Saulus bertobat

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan.

Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaran olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”

Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.”

Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun.

Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa.

Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.

Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus, yang bernama Saulus.

Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.”

Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang kemari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.”

Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel.

Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu.

Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi.

Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.

Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm 117:1bc.2

Refr. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!

1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil – Yohanes 6:56

Refr. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.

Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Bacaan Injil – Yohanes 6:52-59

Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?”

Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan Daging Anak Manusia dan minum Darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu, barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati.

Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”

Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved