KKB Papua
Hasto: PDIP Dukung Siaga Tempur di Papua: Sudah Saatnya Negara Ambil Tindakan Tegas ke KKB
Sejak diumumkannya status operasi siaga tempur di Papua, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan mendukung Panglima TNI, Yudo Margono untuk tugas itu
POS-KUPANG.COM – Sejak diumumkannya status operasi siaga tempur di Papua, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan mendukung Panglima TNI, Yudo Margono untuk memberlakukan status tersebut.
Dikatakannya, dukungan Partai Banteng Moncong Putih itu demi mewujudkan kehidupan yang aman dan damai di Papua serta menghentikan tindakan separatis di daerah tersebut.
Dukungan PDIP itu pasca gugurnya lima prajurit TNI akibat insiden penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata terhadap praurit yang sedang bertugas di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.
Hasto mengatakan aksi KKB Papua merupakan tindakan terorisme. Apalagi aksi separatisme tersebut sudah banyakj menimbulkan korban jiwa, baik di kalangan warga sipil, para ASN maupun prajurit TNI Polri.
Untuk itu, katanya, perlu diberlakukan status siaga tempur itu sehingga situasi di Papua lebih terjamin baik dari segi keamanan maupun ketertiban masyarakat.
"(Negara) harus jauh lebih serius lagi mengurangi korban dan melakukan suatu operasi yang bersifat khusus dalam mengatasi tindakan separatism,” tandasnya.
“Dan kami sebagai partai politik, tentunya memberikan dukungan penuh kepada TNI Polri untuk tugas pengamanan di daerah itu," kata Hasto di parkiran JIExpo Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Lewis Kogoya Eksekusi Mati Sesama Anggota KKB Papua di Distrik Beoga
Hasto juga meminta Presiden Jokowi untuk mengambil tindakan cepat dalam menangani masalah ini. Sebab, persoalan di Papua bukan hanya melibatkan domestik, tetapi juga dunia internasional.
"Jadi, kami serahkan dan kami percaya Bapak Presiden Jokowi untuk mengambil suatu direction yang tepat atas persoalan itu," kata Hasto.
Karena itu, PDI Perjuangan merekomendasikan kepada pemerintah agar tak lagi menganggap kelompok itu sebagai KKB tetapi gerakan separatis.
Hasto menilai mereka adalah gerakan separatisme yang harusnya negara jauh lebih serius menggunakan seluruh instrumen untuk penanganannya.
"Baik melakukan diplomasi internasional untuk memotong akses mereka ke luar negeri, kemudian melakukan pendekatan ke kalangan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, ke gereja, kemudian kelompok adat," kata Hasto.
"Dan kemudian mengedepankan apa yang dilakukan Pak Jokowi pembangunan yang lebih komprehensif mengatasi berbagai ketidakadilan, melindungi hak-hak wilayah atas tanah adat, membangun design bagi masa depan," sambung dia.
Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan status operasi militer di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, menjadi siaga tempur.
Langkah ini menyusul penyerangan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata terhadap sejumlah prajurit TNI dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, baru-baru ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.