Berita Kabupaten Kupang
DPRD Nilai Pemkab Kupang Tak Serius Urus Pertanian dan Peternakan
Ketika lahan sudah habis terjual, suatu saat masyarakat akan hidup seperti tamu dirumah sendiri, wilayah Kabupaten Kupang akan dikuasai oleh para pemi
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Sektor pertanian dan peternakan merupakan dua sektor yang diprioritaskan pemerintah Kabupaten Kupang dalam mensejahterakan masyarakat dalam program 5P.
Anggota DPRD Kabupaten Kupang Anton Natun saat melakukan reses di Desa Merbaun Kecamatan Amarasi Barat Senin 24 April 2033 lalu mengatakan, Pemkab Kupang tidak serius mengurus sektor Pertanian dan Peternakan.
Menurut dia jika saja pemerintah daerah serius mengurus dua sektor vital ini maka masyarakat akan sejahtera yang berimbas pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Baca juga: Peduli Lingkungan, Ikatan Keluarga Amarasi Tanam 1200 Anakan Pohon di Jalur Ikan Foti Amarasi Barat
"Wilayah Kabupaten Kupang memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan dua sektor yang dinilainya sangat vital. Misalnya saja, masih banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan secara maksimal, masyarakat yang sejak dahulu kala sudah memelihara ternak sebagai sumber pendapatan," kata Anton.
Anton Natun yang juga sebagai Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Kupang ini menjelaskan, Kabupaten Kupang memiliki potensi besar, sehingga jika dikelola dengan benar ditambah dengan penyediaan bibit unggul, ketersediaan pupuk yang memadai, alsintan, sumber air, masyarakat dibekali dengan cara bertani dan beternak dengan sentuhan teknologi maka, niscaya wajah Kabupaten Kupang akan berubah.
Ia mencontohkan, lahan tidur diolah kemudian ditanami jagung varietas unggul dimana satu hektar lahan mampu menghasilkan 5 ton per hektar, maka masyarakat dalam waktu 4 bulan saja mampu menghasilkan uang dua puluh lima juta rupiah.
Baca juga: SMPN 8 Amarasi Barat Tahun Masuk Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Baru Dari Kementerian PUPR
Baginya, jangan bicara soal upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia jika masyarakat belum sejahtera, jangan bicara soal pendidikan kalau masyarakat masih lapar, belum mampu memenuhi kebutuhan hidup. Kondisi demikian tentunya akan membuat masyarakat mengambil jalan pintas dengan menjual tanah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ketika lahan sudah habis terjual, suatu saat masyarakat akan hidup seperti tamu di rumah sendiri, wilayah Kabupaten Kupang akan dikuasai oleh para pemilik modal.
Menurutnya, Desa Merbaun sesuai perencanaan pembangunan Nasional akan dibangun jalan lintas selatan menyusuri pinggiran pantai, hal ini akan menjadi potensi besar meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dua sektor yakni pertanian dan peternakan.
Baca juga: Siswa SMKN 1 Amarasi Barat Terjang Banjir Demi Pergi ke sekolah
“Amarasi kelak akan menjadi wilayah pusat pertumbuhan ekonomi baru, potensi ini perlu diperhatikan, sekitar tahun 1980an siapa yang mau tinggal di pesisir teluk Kupang, dikasih gratis saja orang tidak mau tapi sekarang harga tanah disitu terlalu mahal, sama juga dengan pesisir selatan satu saat nanti,”ujarnya.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia bisa ditingkatkan melalui sektor pertanian dan peternakan, dua sektor ini dikelola secara profesional akan menghasilkan uang dan sumberdaya manusia dengan sendirinya akan terbangun.
“Pemerintah tidak serius urus pertanian dan peternakan, itu menjadi satu renungan. Pemerintah harus urus negeri ini dengan hati nurani, yang pertama pertanian dan peternakan barulah kita urus yang lain. Dia sektor ini beri dampak peningkatan ekonomi, kita harus mulai dari tiap desa/kelurahan hingga angka kemiskinan dapat ditekan,” tutup Anton Natun. (ary)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.