Berita Sumba Timur

Dua Minggu Tidak Dialiri Air, Areal Persawahan di Mauliru Sumba Timur Kering

Menurutnya, penutupan aliran air ini terjadi dikarenakan adanya pengerjaan irigasi di Bendung Kambaniru dan sudah tidak teraliri selama dua minggu.

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/FERDY NAGA
KERING - Kondisi salah satu petak sawah yang mengalami kekeringan di Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga

POS-KUPANG.COM,WAINGAPU -  Dua minggu tidak dialiri air,  areal persawahan milik warga Kelurahan Mauliru, RT 005/RW 003, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur mengalami kekeringan.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa 25 April 2023,  kondisi petak sawah saat ini dengan umur padi sekitar satu bulan setengah yang sudah mulai meninggi, bahkan sudah mulai mengering. Kondisi tanah pun sudah pecah-pecah akibat ketiadaan air. Kondisi itu sudah terjadi sejak dua minggu tidak dialiri air.

Diketahui tidak dialiri air ini, karena ada pengerjaan saluran irigasi di pusat mata air, yaitu Bendung Kambaniru, di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur .

Baca juga: Kementerian PUPR Rehab Jaringan Irigasi Bendung Kambaniru

Agustina Lika Lidja sebagai salah satu warga yang lahan sawahnya mengalami kekeringan mengatakan,  sekitar tanggal bulan empat sudah di beritahukan akan adanya penutupan saluran air tersebut.

"Waktu itu masih hujan dan lambat tutup airnya, kami kira tidak jadi di tutup. Akhirnya kami tanam sudah tapi airnya di tutup," ujar Agustina saat di temui Pos Kupang di kediamannya, Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera,Kabupaten Sumba Timur, Selasa 25 April 2023.

Menurutnya, penutupan aliran air ini terjadi dikarenakan adanya pengerjaan irigasi di Bendung Kambaniru dan sudah tidak teraliri selama dua minggu.

Ia juga mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk gagal panen, kalau tidak ada hujan pasti gagal hujan dan air ini akan dibuka lagi sekitar Bulan Desember dan ada sekitar belasan petak sawah yang tidak dialiri air.

Ia berharap agar setiap satu minggu dialiri airnya karena memang di hari Minggu tidak ada pengerjaan tapi kalau memang tidak bisa ya, tidak apa-apa karena itu sudah kebijakan pemerintah.

Sementara itu Manager Irigasi Bendung Kambaniru Marten Abraham Sitaniapessy mengatakan,  sebelum kegiatan ini sudah jauh disampaikan bahwa pada tanggal 1 April air akan mati atau tidak dialirkan.

"Tetapi pada perjalanannya pemenang tender tersebut surat perintah kerjanya keluar tanggal 4 April sehingga pada saat itulah air tetap kami alirkan," kata Bang sapaan akrab Marten Abraham Sitaniapessy.

Baca juga: DI Baing dan Kambaniru di Sumba Timur Masuk List Program Direhab 2023

Ia juga mengatakan, sebenarnya pihaknya tetap dengan komitmen bahwa pada tanggal 4 April  akan menutup dan tidak ada cerita lagi. Namun, lanjutnya dalam perjalanan di tanggal satu  ada keributan mengapa belum ditutup.

"Jadi sebenarnya ada kendala di lapangan, pemborong yang memenangkan tender ini mereka masih mencari lokasi, menetapkan lokasi dan surat perintah kerjanya ada di tanggal empat," ujarnya.

Ia juga menambahkan, jika warga meminta untuk membuka air satu hari tidak bisa karena itu bukan proyek kecil dan ini merupakan secara total dari ujung bendungan sampai kepada persawahan yang panjangnya kurang lebih 8 kilometer sampai ke persawahan warga. (Cr21)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved