KKB Papua

KKB Papua Peralat Ibu-ibu dan Anak-anak Serang TNI, Kisahnya Terkuak dari Prajurit yang Selamat

Kisah penembakan Pratu Miftahul Arifin hingga ia tewas mengenaskan di tepi jurang di Distrik Mugi-Mam ternyata memendam cerita yang sangat mengerikan.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
PERALAT IBU-IBU – Kelompok separatis teroris memperalat ibu-ibu dan anak-anak untuk menyerang TNI di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Akibatnya, prajurit TNI bingung dan Pratu Miftahul Arifin gugur, Selasa 15 April 2023. 

POS-KUPANG.COM – Kisah penembakan Pratu Miftahul Arifin hingga ia tewas mengenaskan di tepi jurang di Distrik Mugi-Mam, ternyata memendam cerita yang sangat mengerikan.

Bahwa dalam insiden baku tembak dengan prajurit TNI pada Sabtu 15 April 2023 pukul 16.30 WIT itu, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua menggunakan strategi yang tak pernah dihadapi oleh prajurit TNI yang bertugas di wilayah tersebut.

Strategi tersebut, adalah Kelompok Separatis Teroris atau KST memperalat masyarakat untuk menyerang prajurit yang sedang bertugas di wilayah Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan itu.

Fakta mengerikan itu dituturkan oleh sahabat Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang selamat dari serangan tak terduga yang dilancarkan oleh KKB tersebut.

Prajurit itulah yang membeberkan kisah tersebut langsung kepada Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono yang berada di Papua, Senin dan Selasa 14-15 April 2023.

Baca juga: Jasad Pratu Miftahul Arifin Masih di Jurang, TNI Siaga Tempur Lawan KKB Papua

Hingga saat ini belum diketahui siapa oknum yang merancang serangan tersebut dan memimpin langsung aksi brutal kelompok tersebut.

Namun menilik siasat perang dengan memperalat masyarakat serta lokasi kejadian di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, maka diduga kuat kalau yang bertanggung jawab atas aksi tersebut adalah Egianus Kogoya.

Meski saat ini publik menduganya demikian, namun belum terkonfirmasi sama sekali tentang oknum pelaku dan pihak yang bertanggungjawab atas insiden penyerangan tersebut.

STATUSNYA NAIK - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menaikan status operasi di Papua menjadi Operasi Siaga Tempur. Ini dilakukan terutama pada daerah-daerah tertentu, terkait juga dengan upaya pencarian pilot Susi Air yang hingga kini masih disandera KKB Papua.
STATUSNYA NAIK - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menaikan status operasi di Papua menjadi Operasi Siaga Tempur. Ini dilakukan terutama pada daerah-daerah tertentu, terkait juga dengan upaya pencarian pilot Susi Air yang hingga kini masih disandera KKB Papua. (POS-KUPANG.COM/kolase foto)

Kepada awak media dalam jumpa pers di Base Ops Lanudal Juanda Surabaya yang ditayangkan di kanal Youtube Puspen TNI Selasa 18 April 2023, Yudo Margono pun mengungkapkan kisah tersebut secara transparan.

Yudo menuturkan bahwa awalnya 39 prajurit TNI sedang melakukan operasi pencarian pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens yang disandera KST di Distrik Mugi-`Mam, wilayah Kabupaten Nduga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ungkap Yudo, area itu merupakan lokasi di mana Phillips Mark Merthens  disandera oleh KST yang dipimpin Egianus Kogoya.

Dalam perjalanannya, lanjut dia, pasukan tersebut dihadang Kelompok Separatis Teroris dengan serangkaian tembakan. Bahkan di tempat itulah KST memanfaatkan masyarakat, dalam hal ini ibu-ibu dan anak-anak.

"Dalam kontak tembak itu, mereka memanfaatkan masyarakat dan anak-anak untuk melakukan penyerbuan," kata Yudo.

Setelah KKB melepaskan tembakan, ungkap Yudo Margono, ibu-ibu dan anak-anak kemudian ramai-`ramai menyerbu prajurit TNI.

Pada saat itulah Pratu Miftahul Arifin ditembak dan langsung jatuh ke jurang sedalam 15 meter hingga akhirnya terdengar kabar bahwa prajurit ini gugur. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved