KKB Papua
Jasad Pratu Miftahul Arifin Masih di Jurang, TNI Siaga Tempur Lawan KKB Papua
TNI belum berhasil mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin yang tewas tertembak dalam kontak senjata dengan KKB Papua di Nduga.
POS-KUPANG.COM, TIMIKA - TNI belum berhasil mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin yang tewas tertembak dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di Kabupaten Nduga, Sabtu 15 April 2023. Hingga kemarin jasad Pratu Miftahul Arifin masih berada di jurang.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan proses evakuasi jasad Pratu Miftahul Arifin sempat tertunda lantaran kondisi cuaca. Kini pasukan TNI berfokus melanjutkan proses evakuasi jenazah.
"Saat ini, konsentrasi evakuasi yang meninggal karena yang meninggal kemarin disampaikan terjatuh di jurang. Ini kita usahakan kita evakuasi," kata Yudo Margono di Posko Lanud Timika, Selasa 18 April.
Yudo Margono menyampaikan TNI sebelumnya fokus mengevakuasi prajurit yang luka-luka. Ada empat orang prajurit yang menderita luka tembak setelah kontak senjata dengan KKB.
Mantan KSAL ini menjelaskan empat orang itu telah berhasil evakuasi. TNI kemudian langsung mengirim empat prajurit itu ke rumah sakit. Pada saat yang sama, masih ada empat prajurit yang hilang kontak. Yudo Margono berkata TNI akan mencari empat orang tersebut.
Baca juga: Prajurit TNI Korban KKB Papua, Panglima Yudo Margono: 1 Gugur, 4 Personel Masih Hilang
"Empat orang yang kena luka lembak yang tadi baru dievakuasi semuanya. Dan mereka selamat semua. Yang masih belum terkonfirmasi sampai sekarang ini empat personel, masih kita cari bersama," ujar Yudo Margono.
Ia mengatakan personel yang dievakuasi telah dilarikan ke rumah sakit. Ia berharap para prajuritnya segera pulih kembali.
Sebelumnya, TNI dan KKB terlibat kontak senjata Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April.
Bentrokan itu terjadi saat 36 orang prajurit TNI hendak mengevakuasi pilot pesawat Susi Air, Philip Mertens yang disandera KKB sejak awal Februari lalu.
Prajurit yang berusaha menyelamatkan korban terus diserang KKB. Sehingga fokus mereka terbagi dua menyelamatkan korban dan mempertahankan diri. "Pasukan kita di samping masih mengamankan juga mempertahankan diri sehingga dari 36 sampai saat ini ada 1 yang meninggal Pratu Miftahul Arifin," kata Yudo.
Pratu Miftahul dilaporkan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter. Kemudian, ketika Pratu Miftahul sedang dievakuasi, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya.
Dalam serangan itu 4 prajurit lain juga terluka akibat terkena tembak KKB. Selain itu, lima orang prajurit TNI dilaporkan masih hilang dan dalam pencarian usai kontak tembak dengan KKB Papua.
Baca juga: Sebelum Ditembak Mati KKB Papua, Pratu Miftahul Arifin Pernah Sampaikan Pesan Ini Kepada Sang Istri
Atas peristiwa itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mulai kemarin meningkatkan operasi di Papua menjadi operasi siaga tempur darat untuk melawan KKB Papua.
"Tentunya dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu kita ubah jadi operasi siaga tempur. Di TNI, di Natuna sana ada operasi siaga tempur laut, nah kalau di sini ada operasi siaga tempur darat, artinya ditingkatkan," kata Yudo.
Ia menuturkan peningkatan status operasi ini bertujuan agar naluri tempur prajurit TNI terbangun. "Tadinya soft approach, dengan hadapi serangan yang seperti ini pada 15 April lalu kita tingkatkan siaga tempur pasukan kita, sehingga naluri tempur terbangun," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.