KKB Papua

Frits Ramandey: Selama Negara Tidak Ambil Sikap, Siklus Kekerasan di Papua Tak Akan Berakhir

Frits Ramandey, Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, angkat bicara terkait insiden baku tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata dengan prajurit TNI.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
SEGERA DIALOG  – Negara harus segera hadir dalam setiap peristiwa anarkis di Papua. Negara harus segera berdialog dengan KKB untuk menyudahi semua konflik yang terjadi di Papua. 

POS-KUPANG.COM – Frits Ramandey, Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, angkat bicara terkait insiden baku tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata dengan prajurit TNI di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Sabtu 15 April 2023.

Dikatakannya, peristiwa tersebut sungguh sangat disayangkan. Karena insiden baku tembak itu kembali menelan korban jiwa.  Oleh karena itu, lanjut dia, Komnas HAM meminta negara untuk segera bertindak pasca insiden baku tembak antara anggota KKB Papua dengan prajurit TNI Polri yang terjadi di daerah bergolak itu..

Dalam peristiwa mengerikan tersebut, satu prajurit TNI gugur. Korban yang gugur di medan pertempuran itu bernama Pratu Mifthaul Arifin dari Satgas Yonif R 321/GT.

"Sungguh sangat disayangkan, ada korban jiwa dalam insiden itu. Yang namanya konflik akan selalu menimbulkan kekerasan baru," ujar Frits Ramandey pada Minggu 16 April 2023.

Baca juga: Peristiwa Tembak Mati Prajurit TNI di Mugi-Mam, Hamim Tohari: Ini Bukti Kebiadapan KKB Papua

Atas gugurnya prajurit TNI dalam peristiwa itu, Komnas HAM menyampaikan belasungkawa. Akan tetapi, katanya, kasus ini tak akan berakhir kalau negara tak segera hadir dalam masalah tersebut.

Dikatakannya, konflik bersenjata di Papua itu, akan menjadi siklus yang tak bisa dihentikan selama negara tidak melakukan dialog damai dengan Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut.

"Dalam konteks Papua sekarang, kalau negara membiarkan TNI-Polri berhadapan langsung dengan kelompok bersenjata, maka siklus kekerasan akan terjadi silih berganti," katanya.

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Panglima Komando Daerah Petahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, Egianus Kogoya kembali beringas.

Kali ini, KKB mengklaim telah menembak sembilan anggota TNI di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, 

Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman angkat bicara mengenai penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Satgas TNI Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga.

Herman mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 15 April 2023, tepatnya pukul 16.30 WIT.

“Benar Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KKB," ujar Herman Taryaman.

Herman menjelaskan, akibat serangan dan tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka.

"Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan. Upaya komunikasi terhambat lantaran cuaca yang turun hujan dan berkabut."

Baca juga: Kepala Staf Umum TNI: 5 Prajurit Belum Kembali Pasca Kontak Tembak dengan KKB Papua

“Sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut,” sambung Herman.

Dikatakan Herman, walau terkendala cuaca hingga kini upaya bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved