Berita Manggarai Timur

Siswa SMA Katolik St Arnoldus Mukun Manggarai Timur UAS di Semak Belukar

Kendala sinyal internet dan listrik padam ini, kami pihak sekolah dan anak-anak peserta didik sangat kecewa.

|
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM/HO
UJIAN - Peserta didik SMA Katolik St Arnoldus Mukun sedang mengikuti ujian di alam terbuka, Kamis (13/4). 

Ketika ditanya bagaimana dengan siswa-siswi peserta ujian yang belum melunasi uang komite, kata Pius, memang ada sejumlah peserta didik yang belum melunasi uang komite, namun sudah diselesaikan secara baik. Dan hak peserta didik sebagai anak bangsa Indonesia tetap mengikuti ujian seperti biasa.

UJIAN - Peserta didik SMA Katolik St Arnoldus Mukun sedang mengikuti ujian di alam terbuka, Kamis (13/4).
UJIAN - Peserta didik SMA Katolik St Arnoldus Mukun sedang mengikuti ujian di alam terbuka, Kamis (13/4). (POS KUPANG/HI)

"Memang ada yang belum lunasi uang komite, tapi itu sudah diselesaikan dengan baik. Dan hak siswa-siswi sebagai anak bangsa tetap mengikuti ujian seperti biasa. Kami pihak sekolah tidak pernah melarang," Ujarnya.

Pius juga mengharapkan kepada para peserta didik untuk mengikuti ujian dengan baik sehingga hasilnya memuaskan sesuai harapan dan pada akhirnya bermuara pada pendidikan yang hebat.

* Belum Ekspansi

Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT Linus Lusi menanggapi peristiwa siswa kelas XII SMA Swasta Katolik St Arnoldus Mukun, Kabupaten Matim yang mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) di Semak-Semak akibat sinyal atau jaringan internet buruk.

"Pertama terimakasih kepada PLN dan Telkomsel yang sampai dengan saat ini belum bisa berekspansi ke kawasan-kawasan tersebut apalagi di Mukun secara ekonomi pertanian sangat subur. Jalur jalan provinsi juga sudah dibentuk, semestinya diikuti dengan sarana prasarana lain," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prodvinsi NTT Linus Lusi menyampaikan soal kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi, Senin 27 Februari 2023
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prodvinsi NTT Linus Lusi menyampaikan soal kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi, Senin 27 Februari 2023 (POS-KUPANG.COM/RAY REBON)

Meski demikian, kata Linus, persoalan ini tidak harus menjadi halangan bagi pihak sekolah untuk tidak menjalankan ujian sekolah.

Linus berharap pihak sekolah bisa menggunakan berbagai cara atau metode untuk pelaksanaan ujian tersebut, sehingga sekolah perlu melakukan persiapan dengan langkah alternatif lainya.
Dengan demikian agenda ujian yang telah disiapkan dapat berjalan sesuai sebagaimana biasanya.

"Kalau jaringan tidak ada tentu kepala sekolah harus sudah tahu bagaimana caranya agar pelaksanaan ujian bisa berjalan," ujarnya.

Menurut Linus, dalam bidang pendidikan,s emua pihak harus berbagi peran. Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas P dan K menyiapkan sarana dan prasarana di sekolah, pejabat di bidang itu harus pro aktif merespon persoalan yang dialami. Tidak hanya SMA tetapi juga SMP dan SD.

"Saya kira masalah ini menjadi PR bersama, tetapi bagaimana kepala sekolah dapat mengatasi dengan cara lain agar para siswa-siswi dapat mengikuti ujian selesai tepat waktu," ujarnya.

Baca juga: SMAK St Ignatius Loyola Labuan Bajo Gelar Ujian Akhir Sekolah Online

Lebih lanjut dikatakan Linus, Kepala sekolah (Kasek) di NTT, khususnya SMA/SMK/SLB perlu menyiapkan langkah mitigasi sewaktu ujian. Antisipasi itu berupa masalah pada jaringan internet hingga sistem kelistrikan, apalagi NTT belum memiliki infrastruktur memadai dalam pelaksanaan ujian secara online. "Kalau dia sulit, ujian (sekolah) berbentuk kertas, selesai. Karena situasi alam. Jadi kepala sekolah perlu menyiapkan langkah-langkah alternatif," jelasnya.

Penggunaan sistem manual itu diperlukan saat kondisi yang tidak memungkinkan. Ujian dengan manual harus dilakukan dan tidak memaksakan situasi, yang bisa berakibat pada kualitas ujian.

Meski dengan ujian manual seperti sebelumnya, Linus tetap mengingatkan agar aspek kerahasiaan dan kualitas soal dari sebuah ujian harus tetap dikedepankan. "Sekolah perlu memiliki alternatif lain," sebut dia.

Sisi lain Linus mengaku mendukung udanya ujian berbasis android. Namun, situasi yang tidak memungkinkan hendaknya perlu diperhatikan dengan saksama. Menurut dia, upaya pencegahan sejumlah masalah ini memang sudah dikoordinasikan dengan dewan guru.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved