Berita Kota Kupang
Rayakan Paskah Ala Pengurus RT di Kupang, Beri Bantuan Pada Anak Penderita Stunting
Tetesan rintik hujan terus membasahi kawasan RT 41 Kelurahan Liliba, Kota Kupang kala tujuh orang warga bergegas memasuki halaman sebuah kost bercat k
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Awan tebal masih menyelimuti matahari di sore hari minggu Paskah 2023.
Tetesan rintik hujan terus membasahi kawasan RT 41 Kelurahan Liliba, Kota Kupang kala tujuh orang warga bergegas memasuki halaman sebuah kost bercat kusam.
Seakan berburu dengan hujan, tujuh warga tersebut ingin segera bersua dengan Melania Baok, seorang bocah perempuan berusia tiga tahun bersama ibunya, yang menghuni salah satu kamar kost berukuran kecil dan sempit.
Raut wajah ketujuh orang itu tampak berbinar kala bertumpu pandang dengan Melania, anak kedua pasangan suami-istri Riska Tefbana dan samuel Baok, yang menderita kurang gizi dan juga stunting.
Baca juga: Peduli Stunting, Ketua RT 41 Aipda Vinsensius Loye Beri Bantuan Bagi Anak Stunting di Liliba
Melania terlihat bersih karena sepertinya baru selesai dimandikan ibunya. Mengenakan baju kaos pink dalam gendongan Sang Ibu, Melania terdiam menyambut kunjungan Paskah 2023 dari Ketua RT 41, ibu- Ibu Kader Posyandu Melati 8, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo.
Rupanya kegembiraan Paskah menggerakkan Pengurus RT 41 dan ibu Kader untuk membawakan telur, susu dan kacang hijau, sebagai hadiah Paskah untuk Melania.
Meski sudah berusia tiga tahun, bocah perempuan ini hanya berbobot sembilan kilogram. Dia pun hanya memiliki tinggi nyaris 60 cm, sehingga terkategori stunting.
“Dari lahir beratnya sudah kecil. Sekarang juga dia ada sakit alergi. Apalagi kalau makan ikan,” papar Riska, sang Ibu lirih.
Riska mengaku kala hamil putrinya, dia tak sering makan daging. Susu pun tak pernah diminumnya. Pendapatan sang Suami yang bekerja sebagai Montir motor di sebuah bengkel di kawasan Pasir Panjang, hanya cukup untuk sewa kamar kost dan makan seadanya.
Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Ungkap Penyebab Stunting
“Ini sore Bapa ada pi kerja di bengkel. Hanya saya dengan anak-anak” ujarnya pelan. Meski Hari Raya, sang Suami harus tetap bekerja supaya bisa mendapatkan uang.
“Kami dari pengurus RT 41 bersama Ibu-Ibu Kader Posyandu Melati 8, datang bawa bahan makanan tambahan untuk ade Melan. Ada telur satu papan, Kacang hijau satu kilo dan susu satu renteng,” kata Vinsen Loye, Ketua RT 41.
Bahan makanan bergizi ini berasal dari sumbangan warga dan donatur, serta dari sisihan uang belanja Ketua RT.
Riska yang mendapat kunjungan mendadak ini pun tampak berkaca-kaca. Dengan terbata-bata, ibu dua anak ini mengucapkan banyak syukur kepada Tuhan dan terima kasih atas perhatian sesamanya di hari Raya Paskah ini. Dirinya mengaku prihatin dengan kondisi putri kecilnya, namun tak bisa berbuat banyak karena keterbatasan ekonomi. Status anak kost juga membuat Putrinya tidak terdaftar dalam program pengentasan stunting, meski terdaftar di buku registrasi Kader Posyandu.
Baca juga: Gerak Nyata Klasis Kota Kupang Timur Tanggulangi Stunting Hingga Terima Penghargaan
Ketua RT 41 yang juga bertugas sebagai Anggota Polda NTT ini juga menyiapkan 800 butir telur, 20 kg kacang hijau, 50 kg beras dan 10 liter minyak tanah, yang diserahkan kepada pengurus Posyandu Melati 8. Bantuan bahan makanan bergizi ini sangat dibutuhkan Posyandu Melati 8, karena sedang menangani 18 balita stunting, dua gizi buruk dari 65 balita yang diperiksa rutin bulanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.