Berita NTT
Nilai Tukar Petani Naik di NTT Imbas Harga Beras dan Cabai Mahal
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Provinsi NTT menunjukkan komitmen tersebut melalui sinergi program pengendalian inflasi.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Nilai Tukar Petani (NTP) naik imbas harga beras dan cabai mahal.
NTP Provinsi NTT pada Maret 2023 tercatat sebesar 95,98 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 95,70. Kenaikan NTP ini didorong oleh meningkatnya NTP subsektor tanaman pangan dan hortikultura.
Kenaikan NTP pada bulan Maret 2023 didorong oleh kenaikan harga pada komoditas beras, kangkung, sawi hijau, tomat, dan cabai merah.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di NTT Jumat 16 Ramadhan 1444 H/ 7 April 2023 Dilengkapi Waktu Sholat
Meskipun demikian, NTP yang tercatat masih di bawah indeks 100 mengindikasikan bahwa biaya hidup dan biaya produksi yang dibayar oleh petani lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diterima dari penjualan produk.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (KPwBI NTT), S. Donny Heatubun mengatakan, akselerasi program pengendalian inflasi perlu terus didorong melalui penguatan sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai wilayah.
Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Provinsi NTT menunjukkan komitmen tersebut melalui sinergi program pengendalian inflasi.
"Upaya yang telah dilakukan sepanjang bulan Maret antara lain rapat teknis TPID dan koordinasi tim satgas pengendalian inflasi Kota Kupang, gerakan pasar murah tanggap inflasi Kota Kupang di 3 pasar utama Kupang, masjid, gereja, dan car free day yang dilakukan secara simultan dengan SPHP oleh Bulog di kelurahan-kelurahan, kegiatan pasar murah dan sidak pasar jelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri di seluruh kabupaten/kota, serta High Level Meeting (HLM) TPID Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan dan Rote Ndao,"terang Donny pada Kamis, 6 April 2023.
Masih menurutnya, sinergi dan kolaborasi dalam melakukan extra effort koordinasi kebijakan pengendalian inflasi perlu terus dilanjutkan dengan pemerintah daerah, Bulog, maupun mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), serta keberlanjutan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di seluruh NTT.
Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan inflasi inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen pada semester II 2023. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT juga akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah guna memastikan terkendalinya inflasi tersebut.(dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.