Ramadhan 2023
Inilah Waktu Paling Tepat Membaca Niat Puasa Ramadhan Sesuai Hadits Rasulullah dan Mayoritas Ulama
Inilah waktu yang tepat melafalkan Niat Puasa Ramadhan sesuai Hadits Rasulullah dan Pendapat Mayoritas Ulama
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Membaca niat puasa ramadhan merupakan salah satu adab dan syarat sahnya Puasa Ramadhan.
Menurut para ulama, jika niat puasa tidak dilafalkan, maka tidak sah Puasa Ramadhan seorang umat Islam.
Namun, tahukah Anda kapan Waktu Paling Tepat membaca niat puasa ramadhan sesuai Hadits Rasulullah SAW dan Mayoritas Ulama?
Berikut penjelasannya. Mayoritas ulama, termasuk dalam mazhab As-Syafi'i mensyaratkan khusus untuk niat puasa ramadhan, harus sudah ada semenjak malam dan sebelum subuh.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Sholat Subuh Kota Kupang Hari Ini 27 Maret 2023 Lengkap dengan Niat Puasa Ramadhan
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, menjelaskan niat puasa Ramadhan hendaknya dibaca dimulai dari malam hari hingga sebelum memasuki waktu salat Subuh.
Kedua pernyataan tersebut selaras dengan Hadits Rasulullah SAW yang menyebut puasa dapat dikatakan sah jika ada niat di malam harinya.
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: "Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi).
Maka, sebaiknya niat puasa ramadhan harus dilafalkan setiap hari.
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan dan Waktu Untuk Berniat yang Tepat Lengkap dengan Doa Buka Puasa
Namun sebetulnya, niat tersebut sudah terwujud saat seorang muslim sudah melakukan makan sahur. Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam Fikih Empat Madzhab Jilid 2.
Niat sahur tidak akan tercipta jika seseorang memakan sesuatu pada waktu sahur berniat bukan untuk berpuasa.
Berikut bacaan niat puasa ramadhan sebelum menjalankan puasa Ramadhan :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.