Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 5 Maret 2023, Mendengarkan Sabda Tuhan
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD dengan judul Mendengarkan Sabda Tuhan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD dengan judul Mendengarkan Sabda Tuhan.
RP. Petrus Cristologus Dhogo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 50:4-9a, dan bacaan Injil Matius 26:14-25.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 5 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
"Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lewsu. Setiap pagi ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid." (Yes. 50:4).
Nabi Yesaya menggambarkan ketaatan Hamba Tuhan. Ia menjadi utusan yang membangkitkan semangat semua orang meskipun ia menderita. Kekuatannya untuk bertahan berasal dari kesetiaannya untuk mendengarkan Sabda Tuhan di pagi hari. Ia memulai harinya dengan datang dan mendengarkan Sabda Tuhan.
Kita semua adalah hamba Tuhan. Ia diutus untuk saling meneguhkan. Sama seperti hamba dalam kitab Yesaya, kita pun diajak untuk membuka hari baru kita dengan mendengarkan Sabda Tuhan. Baiklah kita memberi waktu membaca Sabda Tuhan, karena itulah cara Tuhan berkomunikasi dengan kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 5 April 2023, Cinta di Tengah Pengkhianatan
Dalam Injil, Yesus mengingatkan Yudas untuk tidak mengkhianatinya. Yudas berpura-pura tidak tahu, maka Yesus pun memastikan bahwa ia yang akan mengkhianati-Nya.
Kita tidak mempunyai alasan untuk mengkhianati Tuhan karena Tuhan terlalu baik bagi kita. Kita mestinya bersyukur dan memuliakan-Nya dengan hidup kita.
Teks Lengkap Bacaan 5 April 2023

Bacaan Pertama Yesaya 50:4-9a
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi."
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku.
Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku aku tidak akan mendapat malu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.