Paskah 2023

Perayaan Ibadah Sabda Kamis Putih 6 April 2023, Lengkap Bacaan dan Renungan Harian Katolik

Berikut ini adalah teks Tata Ibadah Sabda Perayaan Kamis Putih 6 April 2023, lengkap dengan bacaan, Renungan Harian Katolik dan doa umat.

Editor: Agustinus Sape
AFP/VATICAN MEDIA/HO
Paus Fransiskus ketika mencium kaki salah satu tahanan dalam ritual pembasuhan kaki pada perayaan Kamis Putih, menjelang Perayaan Paskah di Penjara Regina Coeli di Roma, Italia (29/3/2018). 

POS-KUPANG.COM - Berikut ini adalah teks Tata Ibadah Sabda Perayaan Kamis Putih 6 April 2023, lengkap dengan bacaan, Renungan Harian Katolik dan doa umat.

Tata Ibadah Sabda Kamis Putih ini disusun oleh RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD dari Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero Maumere berdasarkan Tatap Perayaan Sabda Kamis Putih Tanpa Imam yang diterbitkan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) 2023.

Teks ini disediakan untuk membantu umat yang oleh karena kondisi tertentu tidak dapat merayakan misa Kamis Putih bersama imam atau karena ketiadaan imam, maka diakon, frater, bruder, suster, katekis, guru agama atau umat awam lainnya yang dianggap mampu bisa mengambil peran sebagai pemimpin Ibadah Sabda Kamis Putih ini.

 

IBADAH SABDA KAMIS PUTIH KAMIS, 6 APRIL 2023

Para petugas hendaknya mempersiapkan diri di sakristi atau di
ruang khusus. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita
ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan
bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka yang bertemakan
KASIH.

Setelah tiba di depan altar, para petugas membungkuk khidmat
(atau berlutut bila ada Sakramen Mahakudus), lalu pergi ke tempat
masing-masing.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P : Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita
berkumpul di sini untuk merayakan misteri
perjamuan malam terakhir yang diadakan Yesus
bersama murid-murid-Nya. Pada saat itu inilah
Yesus menetapkan Sakramen Ekaristi dan
sakramen Imamat. Dia juga menegaskan semangat
untuk saling melayani dengan membasuh kaki
murid-murid-Nya.
Perjamuan malam terakhir adalah kenangan akan
Yesus yang mengurbankan diri-Nya sampai wafat di
kayu salib. Inilah misteri cinta kasih Allah yang
mahaagung kepada umat manusia. Yesus
merayakan misteri pengurbanan diri-Nya itu dalam
wujud roti dan anggur dan bersabda: “Lakukanlah
ini sebagai kenangan akan Daku.” Perintah ini
dilaksanakan Gereja dengan merayakan Ekaristi
kudus setiap hari.
Marilah kita mengenangkan perjamuan Tuhan pada
Perayaan Sabda ini dan mensyukuri kasih-Nya yang
tak terhingga.
[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa supaya siap mendengarkan Sabda Allah,
Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

04. DOA PEMBUKA

P : Marilah kita berdoa sejenak dalam hati.
[hening sejenak]
Allah, Bapa maha pengasih, pada saat ini Engkau
berkenan mengumpulkan kami untuk mengenangkan cinta kasih Yesus yang tiada batasnya kepada
dunia. Kami mohon, semoga kami Engkau
perkenankan menimba cinta kasih dari misteri
agung ini. Bantulah kami untuk menjadikannya
sebagai pedoman dalam menjalani hidup kami
sehari-hari.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U : Amin.

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

06. BACAAN PERTAMA (Kel. 12:1-8,11-14)

L : Bacaan dari Kitab Keluaran.
1Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di
tanah Mesir: 2"Bulan inilah akan menjadi permulaan
segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan
pertama bagimu tiap-tiap tahun. 3Katakanlah
kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal
sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing
seekor anak domba, menurut kaum keluarga,
seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
4Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya
untuk mengambil seekor anak domba, maka ia
bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat
ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut
jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah
perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
5Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela,
berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau
kambing. 6Kamu harus mengurungnya sampai hari
yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah
Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada
waktu senja. 7Kemudian dari darahnya haruslah
diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang
pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di
mana orang memakannya. 8Dagingnya harus
dimakan mereka pada malam itu juga; yang
dipanggang mereka harus makan dengan roti yang
tidak beragi beserta sayur pahit.
11Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu
berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di
tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah
Paskah bagi TUHAN. 12Sebab pada malam ini Aku
akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak
sulung, dari anak manusia sampai anak binatang,
akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir
akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. 13Dan
darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah
di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah
itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak
akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah
kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. 14Hari
ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu
harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN
turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai
ketetapan untuk selamanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren [1Kor 10:16]:

Piala syukur ini adalah persekutuan
dengan Darah Kristus

Mzm. 116:12-13,15-16c,17-18
Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN
segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan,
dan akan menyerukan nama TUHAN. (Refren)
Berharga di mata TUHAN
kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu,
anak dari hamba-Mu perempuan!
Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! (Refren)
Aku akan mempersembahkan
korban syukur kepada-Mu,
dan akan menyerukan nama TUHAN,
akan membayar nazarku kepada TUHAN
di depan seluruh umat-Nya. (Refren)

08. BACAAN KEDUA (1Kor. 11:23-26)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus.
23Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu,
telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan
Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan,
mengambil roti 24dan sesudah itu Ia mengucap
syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan
berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi
kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
25Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah
makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian
baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah
ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi
peringatan akan Aku!" 26Sebab setiap kali kamu
makan roti ini dan minum cawan ini, kamu
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 13:34)

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu
supaya kamu saling mengasihi, * seperti Aku telah
mengasihi kamu, demikian juga kamu harus saling
mengasihi.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Yoh. 13:1-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.

1Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai,
Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk
beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia
senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah
sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada
kesudahannya. 2Mereka sedang makan bersama,
dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati
Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
3Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan
segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang
dari Allah dan kembali kepada Allah.
4Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan
mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5kemudian Ia
menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai
membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya
dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
6Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata
Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak
membasuh kakiku?" 7Jawab Yesus kepadanya: "Apa
yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi
engkau akan mengertinya kelak." 8Kata Petrus
kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku
sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku
tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku." 9Kata Simon Petrus kepadaNya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga
tangan dan kepalaku!" 10Kata Yesus kepadanya:
"Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh
diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah
bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya
tidak semua." 11Sebab Ia tahu, siapa yang akan
menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak
semua kamu bersih."
12Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia
mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempatNya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah
kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu
itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
14Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang
adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib
saling membasuh kakimu; 15sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya
kamu juga berbuat sama seperti yang telah
Kuperbuat kepadamu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. PEMBASUHAN KAKI duduk
Dua belas orang yang telah ditentukan sebelumnya dipersilakan
mengambil tempat di bagian depan. Pemimpin didampingi oleh
Pemandu lainnya membasuh kaki mereka dibantu oleh misdinar
atau ajuda yang membawa air dan kain pengering. Sementara itu
dinyanyikan lagu-lagu yang mengungkapkan cinta persaudaraan,
misalnya: PS 497, 498, MB 402, Yubilate: 492, dst.

12. RENUNGAN SINGKAT

Malam ini kita memperingati Malam Perjamuan terakhir
sebelum Yesus menderita, wafat dan bangkit.
Perjamuan ini bukanlah perjamuan biasa, karena
penuh dengan wejangan dan wasiat. Mari kita timba
wejangan dan wasiat Yesus ini bagi kehidupan kita.
Pertama, waspada terhadap kehadiran Iblis. Dalam Injil
tadi kita mendengar bahwa ketika sedang makan, Iblis
juga bekerja untuk menyebabkan Yudas untuk
mengkhianati Yesus. Di saat Yesus sedang
mencurahkan cinta sehabis-habisnya, Iblis juga bekerja
untuk meruntuhkan pertahanan iman dari Yudas
Iskariot. Yudas pun diingatkan oleh Yesus dengan katakata halus, yaitu, “tidak semua kamu bersih”. Yesus
pun mencuci kaki Yudas dan berupaya untuk
menyadarkannya. Namun, seperti kita tahu, Yudas
kalah dalam pertahanan, dan jatuh ke dalam
perangkap Iblis. Ia menyerahkan Yesus, padahal tanpa
pengkhianatan Yudas, Yesus pun pasti akan ditangkap.
Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk selalu
waspada terhadap kerja Iblis. Kita belajar dari kisah
Yudas, agar tidak membuka pintu bagi Iblis. Yudas pasti
tidak terlalu tahu tentang rencana Iblis, karena
kemudian ia menyesal bahwa ternyata Yesus dihukum
mati. Ia pun melemparkan uang hasil penjualan Yesus.
Namun, apa daya, semuanya sudah terjadi. Baiklah kita
berusaha agar kita tidak membuka pintu terhadap
kejahatan. Setia pada kebaikan dan kebenaran
memang susah, tetapi kesetiaan ini akan membawa
keselamatan.
Kedua, membasuh kaki. Yesus melakukan
pembasuhan kaki juga secara berbeda. Semestinya
pembasuhan itu dilakukan secara pribadi atau oleh
hamba. Namun, Yesus yang adalah Tuan pesta
melakukannya. Ini tentu mengejutkan para murid-Nya.
Hal lain lagi adalah pembasuhan itu dilakukan di tengah
perjamuan. Kelihatannya agak terlambat dilakukan
karena biasanya orang membasuh kaki sebelum
perjamuan. Namun, Yesus melakukannya di tengah
perjamuan. Tindakan ini bisa dimaksudkan untuk
mengingatkan Yudas supaya membersihkan hatinya
dari pengaruh Iblis. Tindakan pembasuhan kaki pun
tidak lagi menjadi tindakan biasa karena memiliki
makna simbolis yang amat kuat. Selain menjadi simbol
kerendahan hati yang berujung pada pelayanan tanpa
pamrih, tindakan ini juga merupakan peringatan bagi
para murid untuk selalu memurnikan diri dan hati
mereka.
Kita pun diingatkan akan hal yang sama. Setiap kali kita
datang merayakan ekaristi, kita sebenarnya datang
untuk membarui diri kita. Kesediaan kita untuk hadir
dalam perayaan ekaristi adalah juga kesediaan untuk
dibarui. Mungkin kita tidak merasa layak seperti Petrus,
namun Tuhan tetap menjamu kita. Ketika kita datang,
Dia akan menyucikan kita dengan kekudusan-Nya.
Mungkin kita tidak lagi disucikan oleh air pembasuhan,
tetapi kita bisa disucikan oleh komuni kudus yang
menjadi santapan bagi jiwa kita. Mari buka hati kita
agar kita pun selalu dibasuh dan dibersihkan oleh
Tuhan.

13. HENING

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, dengan pengantaraan
Yesus yang hadir di sini, marilah kita memanjatkan
doa-doa kepada Allah Bapa di surga.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam. Kita
mohon kepada Allah Bapa agar Ia mencurahkan
Roh cinta kasih-Nya kepada Bapa Suci, para Uskup,
dan para Imam, supaya mereka dapat menunaikan
tugas pelayanan dengan penuh cinta kasih. Marilah
kita mohon….
P : Bagi mereka yang diserahi tanggung jawab Semoga
semua orang yang diserahi tanggung jawab
terhadap kesejahteraan umum diterangi oleh Roh
Allah. Semoga berkat penerangan Roh Allah,
mereka sanggup melaksanakan tugas pelayanannya

dalam cinta kasih tanpa pamrih. Marilah kita
mohon….
P : Bagi mereka yang menderita. Kita berdoa bagi
mereka yang menderita akibat penindasan,
kemiskinan, penyakit dan bencana alam. Semoga
mereka mendapatkan perhatian, bantuan perawatan
dan pengobatan yang memadai dari sesamanya,
dijiwai oleh cinta kasih. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang hadir di sini. Kita juga memohon
rahmat Tuhan, agar kita semua yang berkumpul di
sini, menyadari bahwa kebesaran seorang kristiani
terletak pada pelayanannya. Semoga persaudaraan
kita sebagai umat beriman semakin nyata dalam
sikap saling memaafkan dan tidak mudah terbawa
oleh hasutan yang menyesatkan. Marilah kita
mohon….
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami
sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau
berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami
sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN TUBUH DAN DARAH KRISTUS

P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi
kita. Bagi kita, yang sedang berziarah di dunia ini, Ia
menyediakan Tubuh dan Darah Putra-Nya sebagai
makanan dan minuman sejati. Oleh sebab itu,
marilah kita memuji Dia.
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, Tubuh Kristus adalah sungguh makanan,
dan Darah-Nya adalah sungguh minuman. Siapa saja
yang menyambut-Nya akan beroleh hidup yang kekal.
Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Karena dengan menyambut Tubuh Kristus kami
dikuatkan; dengan meminum Darah Kristus, kami
dimurnikan. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dengan menghidangkan Tubuh dan Darah Kristus,
Engkau telah menghimpun semua orang beriman
menjadi satu tubuh, yakni Tubuh Kristus. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus
menyerahkan diri-Nya seutuh-utuhnya dalam rupa
roti dan anggur. Dengan itu, Ia menunjukkan
penyerahan diri yang ikhlas bagi kami. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, kami bersyukur karena Yesus, Imam Agung,
telah memercayakan tugas keimamatan-Nya kepada
para uskup, dan para imam, maka bersama seluruh
umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci….,
Bapa Uskup…., dan Pastor Paroki kami…., kami
melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil
berseru:
(Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya
“Santapan Peziarah”PS 434).
Menyusul Ritus Komuni. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu,

datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu,

datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu yang berhubungan dengan tema KASIH, atau
lagu AKU RINDU AKAN TUHAN (Ps 423).

20. MENYANYIKAN LAGU BAHASA CINTA

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari terkasih, peristiwa pembasuhan
kaki dan penyerahan diri Yesus secara utuh dalam
rupa roti dan anggur, telah kita rayakan. Hari ini
dapat kita katakan sebagai hari ulang tahun
Ekaristi, hari ulang tahun imamat, bahkan juga hari
ulang tahun perkawinan, karena perkawinan adalah
sakramen cinta kasih. Mari kita bergembira karena
pengudusan hidup kita dalam Dia.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa,
Ya Bapa di surga, kami memuji Engkau, karena kami
Engkau perkenankan ikut serta dalam
mengenangkan Perjamuan Paskah Yesus Kristus,
Guru dan Tuhan kami. Semoga karena perayaan
misteri kudus ini, kami semakin terdorong untuk
mengamalkan perintah baru yang diberikan-Nya
kepada kami, yakni mengasihi sesama seperti Dia
telah mengasihi kami. Semoga sesudah hidup
dengan penuh cinta kasih di dunia ini, kami kelak
berbahagia dalam perjamuan abadi di surga.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda mengenangkan Perjamuan Akhir
Tuhan kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi
cinta-Nya dengan saling melayani.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP
***
Ledalero, 30 Maret 2023
P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved