Berita NTT

Bulog NTT Sebut Harga Gabah Penyebab Melonjaknya Harga Beras

Demikian disampaikan Faizal selaku Manager Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog NTT, saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS - KUPANG.COM/ HO
BERAS - Inilah beras yang dijual di salah satu pasar di Kota Kupang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Naiknya harga gabah menjadi pemicu atau penyebab mengapa stok beras Bulog yang seharga Rp 9.950 per kilogram sempat tidak muncul di pasaran Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Demikian disampaikan Faizal selaku Manager Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog NTT, saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Dikatakan Faizal bahwa Harga Pembelian Pemerintah (HPP) bagi Bulog sendiri adalah Rp 5.000 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP). 

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara Gandeng Bulog Cabang Atambua Gelar Operasi Pasar Murah

"Setelah terkonversi menjadi beras maka akan dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.950 itu," kata dia.

Sedangkan menurut Faizal harga pasar belakangan ada pada harga terendahnya Rp 6.000. Bulog sesuai ketentuan HPP tidak bisa mengambil gabah dengan harga seperti itu untuk dijual kembali ke masyarakat.

"Kemarin-kemarin memang tidak masuk Bulog. Kenapa? Karena harga gabahnya mahal, tidak cocok dengan harga ambil atau HPP-nya Bulog," tukas Faizal.

Saat harga gabah mahal di daerah penghasil beras, lanjut dia, maka harga pasar di NTT juga akan mengikutinya.

Baca juga: Bulog Sebut 15 Ribu Ton Beras Stok Lebaran Dalam Perjalanan ke NTT

"Harga tersebut diikuti oleh petani di NTT terlepas dari besaran perhitungan biaya produksi," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa fenomena ini yang menyebabkan harga beras yang harusnya tertinggi di kisaran Rp 11 ribu namun terus naik. Akhirnya, kata dia, harga beras di pasar belakangan ada yang mencapai Rp 14 ribu karena didatangkan dari luar NTT. 

Harga beras yang dikirim dari Pulau Jawa sampai ke NTT biasanya mendekati harga Rp 11 ribu.

Ia sendiri menampik kelangkaan beras terjadi di NTT. Menurut Faizal stok beras sangat tersedia namun stoknya di pasar adalah stok dari gabah yang harganya mahal.

Baca juga: Stok Beras Menipis di Pasar Inpres Naikoten I Kota Kupang, Pedagang Minta Impor Beras Bulog

Diharapkan di awal April ini saat panen harganya betul-betul sudah turun karena panen baru. Bila Bulog melakukan pengadaan setelah panen nantinya di Pulau Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat (NTB) maka harga dasarnya akan turun juga.

Ia menambahkan harga gabah yang tinggi memang menguntungkan petani atau juga pedagang namun masyarakat sebagai pembeli akan terdampak.

Penyerapan beras yang dilakukan Bulog sendiri dari panen di seluruh Indonesia kurang lebih hanya 10 persennya. Para pedagang atau distributor terlebih dahulu membelinya dari petani setelah panen dengan kualitas yang tinggi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved