Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 1 April 2023, Menyatukan yang Tercerai Berai

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Menyatukan yang Tercerai Berai.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 1 April 2023 dengan judul Menyatukan yang Tercerai Berai. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Menyatukan yang Tercerai Berai.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Nubuat Yehezkiel 37: 21-28, dan bacaan Injil Yohanes 11: 46-56.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 1 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam jumpa kembali. Semoga damai Tuhan bersama kita semua. Hari-hari menjelang Tri Hari suci semakin mendekat. Bacaan-bacaan yang disodorkan kepada kita seakan mempersiapkan kita semua.

Hari ini  Yehezekiel menyampaikan nubuat Tuhan, “Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa ke mana mereka pergi. Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.”

Tuhan berinisiatif untuk membangun kembali kesadaran baru bagi Israel agar mereka kembali bersatu sebagai satu bangsa dan hidup menurut ketetapan-ketetapan Tuhan yang berlangsung turun-temurun sampai ke anak cucu-cicit mereka.

Allah menunjukkan belaskasihNya kepada umatNya Israel dan menyelamatkan mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan sendiri.

Tuhan sendiri yang melaksanakan itu lewat perantaraan para nabiNya.

Namun sekarang, karya penyelamatanNya langsung dilakukan oleh PuteraNya sendiri, Yesus.

Injil Yohanes mengisahkan itu lewat Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, “Kamu tidak insaf bahwa lebih berguna bagimu jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.”

Yesus akhirnya menjadi tanda persatuan dan cinta Bapa kepada manusia dan bukan saja kepada bangsa Israel, tapi bagi semua bangsa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 31 Maret 2023, Secuil Harapan di Tengah Pergulatan Hidup

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Kisah Yesus membangkitkan Lazarus sudah menjadi buah bibir semua orang yang ada di sekitarnya dan bahkan orang-orang Yahudi tak henti-hentinya mencari kesempatan itu untuk semakin menjalankan misi mereka yaitu hendak membunuh Yesus.

Karena ada sebuah ketakutan karena banyak orang Yahudi juga yang menjadi muridNya. Ada ketakutan besar dalam diri mereka seakan kehilangan jati diri mereka karena hadirnya Yesus dan terlebih lagi ketika Lazarus dibangkitkan.

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat itu mulai berkumpul dan merancangkan kejahatan untuk membunuh Yesus.

Dan tampillah Kayafas, Imam Besar pada masa itu dan berkata, “Kamu tidak tahu apa-apa, kamu tidak insaf bahwa lebih berguna bagimu jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.”

Nubuat Kayafas lahir bukan dari dirinya sendiri, tapi dari Roh Tuhan sendiri dan menyampaikan nubuat itu kepada bangsanya sendiri bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa manusia dan mempersatukan yang tercerai berai dalam satu kawanan dengan satu Gembala, Yesus sendiri.

Dampak paling nyata dari situasi setelah Lazarus dibangkitkan adalah “mereka bersepakat untuk membunuh Yesus”.

Hasilnya Yesus tidak tampil lagi secara terang-terangan di muka umum.

Itulah sifat manusia, ketika ada orang lain yang sedikit menonjol, atau berbuat baik atau menunjukkan sikap yang benar atau hidup dalam kebaikan dan berbuat kebajikan bagi banyak orang, maka selalu saja akan muncul kecenderungan untuk membenci atau tidak suka, iri, dengki dan merasa tersaingi dan segala macam hal negatif lainnya.

Manusia gampang sekali jatuh dalam kelemahannya yang dia sendiri tidak menyadarinya dan selalu merasa nyaman dengan keadaan itu.

Ciri-ciri yang manusia tunjukkan sebagai sifat dasar adalah selalu mencerai-beraikan. Sifat ingin mencerai-beraikan itu sebenarnya muncul dari sifat dasar setan atau si jahat.

Maka ketika kita mendengar ada orang atau sekelompok orang yang selalu ingin mencerai-beraikan orang lain atau kelompok lain atau bahkan sebuah negara, itu tanda-tanda jelas setan telah merajai mereka.

Karena memang itu sifat dasar setan yaitu mencerai-beraikan manusia agar mereka gampang menguasai dan membunuh manusia.

Dan itu bertolak belakang dengan sifat dasariah dari Allah yaitu mempersatukan yang tercerai berai. Itulah kebenaran sejatinya Allah. Selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan walaupun ada perbedaan di dalamnya. Bapa Putera dan Roh Kudus tetap menjadi satu kesatuan Cinta yang tak terpisahkan.

Maka ketika tampak ada perselisihan dan pertengakaran yang memecah belah atau mencerai-beraikan orang, maka kita harus tahu bahwa itu kerja setan sudah merajai kita.

Mari kita belajar untuk saling mempersatukan dalam keberagaman dan bukan menceraikan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023, Menjadi Hamba atau Merdeka?

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, Tuhan dalam diriNya sendiri selalu mempersatukan dalam satu ikatan cinta Roh Kebenaran.

Kedua, ketika ada perselisihan dan perpecahan di situ setan sudah merajai kita.

Ketiga, jangan menggunakan perebedaan hanya untuk mencerai-beraikan tetapi untuk mempersatukan kita.

Teks Lengkap Bacaan 1 April 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 1 April 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 1 April 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Yehezkiel 37:21-28

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

Bacaan dari Kitab Nubuat Yehezkiel:

Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.

Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.

Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa.

Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala.

Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.

Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.

Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Kidung Tanggapan Yeremia 31:10.11-12b.13

Refr. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.

3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil Yehezkiel 18:31

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil Yohanes 11:45-56

"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.

Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat.

Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.”

Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.”

Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.

Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim.

Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.

Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved