Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023, Allah Melepaskan Tiga Pemuda dalam Tanur Api

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Allah Melepaskan Tiga Pemuda dalam Tanur Api.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 29 Maret 2023 dengan judul Allah Melepaskan Tiga Pemuda dalam Tanur Api. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Allah Melepaskan Tiga Pemuda dalam Tanur Api.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk  bacaan pertama dari Daniel 3: 14-20.24-25.28, dan bacaan Injil Yohanes 8: 31-42.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 29 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Dalam bacaan pertama hari ini, Daniel menampilkan sosok tiga pemuda saleh, yaitu Sardakh, Mesakh dan Abednego. Mereka sangat beriman kepada Allah yang benar.

Demi iman, mereka dihadapkan pada dua pilihan; menyembah raja dengan jaminan tetap hidup atau bertahan pada iman mereka dengan konsekuensi, dibakar hidup-hidup.

Dengan berani, tanpa ragu mereka memilih bertahan dan setia kepada Allah apa pun risikonya.  Mereka menolak menyembah berhala.

Sikap mereka bertiga telah menjadi teladan bagi teman-teman sebangsanya untuk tetap setia dan mereka rela dibakar demi iman kepada Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 28 Maret 2023, Pandanglah Dia, Maka Engkau Selamat

Ternyata Allah Israel lebih kuat dan berkuasa dari kekuatan dan kekuasaan mana pun.

Mereka bertahan dalam iman, meskipun mereka harus berhadapan dengan hukuman dan kematian.

Kisah kepahlawanan tiga pemuda itu meneguhkan kita yang kadang kehabisan kepercayaan, tidak punya harapan dan terhimpit oleh kekuatan dari luar yang sangat mempengaruhi hidup kita.

Kesesakan dan pelbagai peristiwa kehidupan harian acap kali membelokkan arah hidup kita dan melepaskan kita dari pegangan pada Sang Sumber Kehidupan Sejati.

Nebukadnezar dengan kecongkakan hatinya merasa bisa menentukan dan menguasai tiga pemuda itu.

Tetapi pada akhirnya dia mengakui iman mereka.

Dia mengatakan, "Terpujilah Allahnya Sardakh, Mesakh dan Abednego."

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 28 Maret 2023, Tahu Bersyukur kepada Tuhan

Yesus dalam Injil mengharapkan agar para muridNya tetap setia mendengarNya.

Ia berkata, “Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, maka kamu benar-benar muridKu, dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Yesus adalah Putera Allah. Dia adalah kebenaran sejati yang memerdekakan manusia dari dosa dan kematian.

Namun orang-orang pada waktu itu tidak mengerti semua Sabda Yesus. Mereka justru melihat Yesus dengan mata manusiawi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023, Kebenaran Akan Memerdekakan

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Seringkali iman itu mendatangkan risiko, bisa kehilangan hidup, berhadapan dengan cobaan yang berat.

Tetapi ketiga pemuda itu sangat percaya kepada Allah pelindung mereka. Kita belajar kesaksian iman yang besar dari ketiga pemuda itu yakni ketabahan dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup; tidak mempersalahkan siapa pun, tidak juga membenci orang lain. Di sini nampak kualitas iman akan Allah.

Kalau orang tidak beriman, dia akan terkungkung di dalam dosa, kecemasan, kemarahan dan nafsu ingin membunuh. Orang menjadi tidak bebas.

Yesus mengatakan bila orang berdosa, dia tidak bebas. Oleh karena itu, orang memerlukan pembebasan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023, Menjadi Hamba atau Merdeka?

Yesus datang membawa penebusan, yakni membebaskan orang dari belenggu dosa agar orang menjadi bebas.

Kebebasan itu akan menghantar orang untuk taat dan setia kepada Allah. Dengan demikian kita boleh menarik kesimpulan, bila orang beriman, dia menjadi bebas dan bila orang menjadi bebas, dia juga pasti akan beriman kepada Allah.

Kontemplasi

Bacaan-bacaan suci hari ini memperlihatkan ketahanan iman. Apakah Anda masih setia kepada Tuhan seperti ketiga pemuda dalam tanur api yang berjalan sambil memuliakan Allah?

Doa

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan PutraMu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 29 Maret 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Daniel 3:14-20.24-25.28

"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."

Bacaan dari Kitab Daniel:

Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?

Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.

Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini.

Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja.

Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu."

Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa.

Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?”

Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu.

Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego!

Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Kidung Tanggapan Daniel 3:52.53.54.55.56

P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bait Pengantar Injil PS 965

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil Yohanes 8:31-42

"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?”

Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak.

Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.

Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.”

Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.

Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved