Renungan Harian Katolik Selasa 28 Maret 2023, Tahu Bersyukur kepada Tuhan

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD dengan judul Tahu Bersyukur kepada Tuhan.

RP. Petrus Cristologus Dhogo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Bilangan 21:4-9, dan bacaan Injil Yohanes 8:21-30.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 28 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

"Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang, maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." (Bil. 21:6.8).

Orang Israel mengeluh dan berpikir bahwa Tuhan berencana mematikan mereka di padang gurun karena kekurangan air dan makan manna yang hambar.

Tuhan pun murka dan mereka digigit ular. Namun, atas permintaan Musa, Tuhan menghidupkan mereka dengan cara membuat ulang pada tiang. Yang melihatnya akan hidup.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 28 Maret 2023, Yang Memandang Yesus Akan Selamat

Kisah ini menunjukkan Tuhan berkuasa atas kehidupan. Jika kita percaya kepada-Nya, kita akan hidup.

Kadangkala kita tidak bersyukur atas hanyak hal yang kita terima dari Tuhan. Kita mengeluh kepada Tuhan. Jika demikian, kita perlu bertobat agar kita tidak mati dalam dosa.

Dalam Injil, Yesus menyatakan bahwa Bapa yang mengutus-Nya tidak membiarkan dia sendiri, karena dia melakukan kehendak-Nya. Kita pun tidak akan dibiarkan sendiri oleh Tuhan jika kita benar-benar melaksanakan kehendak Tuhan. Selalu saja ada orang yang menolong kita. Tuhan selalu menyertai kita.

Teks Lengkap Bacaan 28 Maret 2023

Bacaan Pertama Bilangan 21:4-9

"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."

Bacaan dari Kitab Bilangan:

Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.