Berita Sumba Barat
Kepsek SMP Satap Kabarara Sumba Barat Keluhkan Ketiadaan Jaringan Listrik
Padahal SMP yang dipimpinnya memiliki satu ruangan laboratorium komputer dengan tersedia 15 buah komputer jenis Chromebook.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Kepala SMP Satap Kabarara di Kelurahan Sobawawi, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Paulus Ngongo Pawolung S.Sos mengeluhkan, tidak adanya jaringan listrik menyebabkan pihaknya tidak dapat menggelar kegiatan belajar mengajar dengan baik terutama persiapan anak-anak melaksanakan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) di sekolah itu.
Padahal SMP yang dipimpinnya memiliki satu ruangan laboratorium komputer dengan tersedia 15 buah komputer jenis Chromebook.
Untuk menggelar ANBK pihaknya terpaksa meminjam gedung sekolah lain yang memiliki akses jaringan listrik dan internet yang baik. Misalnya tahun lalu, meminjam gedung SMP Katolik Waikabubak Sumba Barat.
Sedangkan tahun 2023 ini, pihaknya belum bisa menentukan lokasi melaksanakan ANBK. Hal itu karena sedang dalam upaya pendekatan.
Baca juga: Jaringan Internet Susah, Siswa SD Masehi Pegarewa Sumba Barat Kesulitan Ikut ANBK
Demikian disampaikan Kepala SMP Satap Kabarara, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Paulus Ngongo Pawolung S.Sos kepada POS-KUPANG.COM belum lama ini.
Menurut Paulus, selaku kepala sekolah telah berupaya menyampaikan hal itu kepada pemerintah daerah untuk membantu pembangunan jaringan listrik ke sekolah itu. Hal yang sama juga ia sampaikan saat anggota DPRD Sumba Barat melakukan reses ke wilayah itu. Namun sampai saat ini permintaan tersebut belum terwujud.
Informasi yang diperoleh menyebutkan pemerintah masih terus berupaya melakukan koordinasi dengan PT PLN Ranting Sumba Barat. Besar harapan terealisir secepatnya sehingga kegiatan belajar termasuk pelaksanaan ANBK berjalan aman dan lancar.2
Baca juga: Warga Loli Sumba Barat Minta Polisi Segera Tertibkan Peredaran Miras
Pihaknya juga telah mengajukan permohonan pemasangan jaringan listrik menuju sekolah itu kepada PT PLN Ranting Sumba Barat.
Beberapa waktu lalu, pihak PLN Ranting Sumba Barat sudah turun ke lokasi dan melakukan pengukuran. Jarak sekolah dengan jaringan listrik terpasang terdekat sekitar 800 meter. Besar harapan PT PLN dapat memenuhi permohonan itu sehingga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.
Selain jaringan listrik juga akses jalan menuju sekolah tersebut perlu mendapat perhatian pemerintah. Dengan demikian akses masyarakat termasuk akses anak-anak sekolah lebih lancar pula. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.