Berita Timor Tengah Selatan
Raker dengan Kepsek SMA se-Kabupaten TTS, Linus Lusi Minta Wujdukan Program Tanam Jagung Panen Sapi
Dalam rapat tersebut, Linus Lusi, mengajak para kepala sekolah untuk mewujudkan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan Tanam Kelor.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Timor Tengah Selatan, Dominggus Banunaek, M.Si., menggelar Rapat Kerja (Raker) bersama kepala SMA dan SMK se-kabupaten Timor Tengah selatan di aula SMK Negeri 2, Sabtu, 25 Maret 2023.
Dalam rapat tersebut, Linus Lusi, mengajak para kepala sekolah untuk mewujudkan Program Tanam Jagung Panen Sapi ( TJPS ) dan Tanam Kelor.
Dirinya menjelaskan, hal tersebut didukung oleh Bank NTT di mana Bank NTT bisa memberikan pinjaman hingga 1 Milyar asalkan setiap sekolah membentuk kelompok.
Baca juga: Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras, Pemda Timor Tengah Selatan Gelar Pasar Murah
"Terkait pinjaman Rp 1 miliar tersebut akan kita hadirkan pimpinan Bank NTT pada pertemuan berikut, sehingga bisa diketahui proses peminjamannya secara detail, tuturnya.
Mengenai perkembangan pendidikan di Provinsi NTT, Linus Lusi menjelaskan bahwa pihaknya mendorong agar pada tahun 2024 nanti, semua SMA, SMK dan SLB yang ada di Provinsi NTT meraih raport berwarna biru atau kategori baik menuju sangat baik.
"Terkait masuk sekolah pukul 05.30 wita sudah dilakukan koordinasi dengan dinas PK kabupaten dan para bupati. Langkah yang diambil oleh pak gubernur adalah langkah yang revolusioner dan diterapkan di dua sekolah di Kota Kupang. Sementara delapan sekolah lainnya juga berinisiatif," terangnya.
Dirinya berharap dengan berbagai situasi yang dialami, sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta di kabupaten atau kota bisa mengambil sebuah pola yang dapat berpengaruh terhadap praktek baik para pelajar.
Baca juga: TNI di Timor Tengah Selatan Pantau Kondisi Pasar Inpres Niki-Niki
"Sebagaimana rapat hari ini terlaksana jam 5.30 wita, ke depan rapat dengan kepala dinas PK tepat jam 05.30. Kemarin di Kefa kita mulai dengan ibadat jam 05.00 wita di gereja baru dilanjutkan dengan kegiatan lain dan semuanya hadir. Maka terkait hal ini jika sekolah ada inisiatif untuk pemberlakuan masuk sekolah jam 05.30 kenapa tidak? Apalagi yang sekolah pertanian seharusnya mulai jam 05.00," ucapnya.
Linus, menambahkan, terkait jam masuk itu ada dalam permen 23 sehingga bukan hal baru.
Sementara, Dominggus Banunaek, M.Si., Kepala Dinas PK Kabupaten TTS, mengatakan bahwa pihaknya mendukung program TJPS dan Kelor.
Terkait mutu pendidikan di wilayah TTS dia menerangkan, ada komunitas guru penggerak
"Di wilayah TTS ada komunitas guru penggerak yang sudah saya tanda tangani dan melalui wadah ini kita terbantu untuk menerapkan implementasi kurikulum merdeka karena dibantu oleh komunitas tersebut, pungkasnya.
Momen yang sama, Obed Naitboho, Anggota komisi 5 DPRD Provinsi NTT yang membidangi pendidikan, menandaskan bahwa tips untuk mrngembangkan TJPS dan Kelor itu bisa dikoordinasikan dengan dinas pertanian untuk penyediakan bibit.
Secara terpisah, Jemmy Pelle, M.Pd., Korwas Dikmensus TTS dan Rovis Selan, S.Pd., M.Pd., Ketua MKKS SMA TTS menyampaikan terima kasih atas arahan kepala dinas provinsi dan kabupaten TTS terkait perkembangan pendidikan di wilayah TTS. Senada keduanya siap menindaklanjuti penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka. (Din)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.