KKB Papua
Tembak Mati Anggota KKB Papua, Prajurit TNI Polri Teriak Horas
Prajurit TNI Polri menembak mati seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, Rabu 22 Maret 2023. Peluru menyasar dada korban.
POS-KUPANG.COM - Prajurit TNI Polri menembak mati seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, Rabu 22 Maret 2023. Peluru menyasar dada korban.
Mayat anggota KKB Papua tersebut tergeletak bersimbah darah di hutan. Di dekat korban ada sejumlah prajurit TNI Polri bersenjata lengkap.
Video tewasnya anggota KKB Papua ditembak prajurit TNI Polri diunggah akun Rimbah Hutan 61.
Namun KKB Papua menepis bahwa korban bukan anggota Organisasi Papua Merdeka ( OPM ). "Ini Bukan OPM, Ini Warga Sipil, Dibunuh oleh Teroris Indonesia," tulis KKB Papua pada sampul video.
KKB Papua menyampaikan bahwa prajurit TNI Polri melakukan penyisiran di kompleks perkampungan dan perkebunan warga sipil di Distrik Sinak, Papua, Rabu 22 Maret 2023.
KKB Papua juga meminta agar negara lain berhenti bekerja sama dengan Indonesia.
"Kami Minta kepada para pihak, pejuang kemanusiaan untuk mengadvokasi dan juga kepada Negara-Negara di Dunia Agar Berhenti bekerja sama dalam hal apapun dengan negara penjajah Indonesia untuk membunuh dan menghabisi kami (west Papua)," demikian pernyataan KKB Papua.
Baca juga: Kondisi Terkini Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, Kapolres Nduga: Kesehatannya Menurun
Dalam video bersurasi 1 menit 3 detik itu, prajurit TNI Polri menginformasikan bahwa mereka menembak mati anggota OPM atau KKB Papua.
"OPM mati....mati," ucap seorang prajurit TNI dengan penuh semangat.
"Horas," teriak prajurit lainnya.
"Kena dimana," tanya seorang prajurit.
"Dada...," jawab prajurit TNI yang berdiri tak jauh dari korban tewas.
"Oh dia pake itunya, ikat pinggang..."
"Pak Mus.. Elang 3..," kata prajurit itu sambil mengepal tangan.
"Komodo...," timpal prajurit yang diduga dipanggil.
"Komodo. Sampai Mati Kostrad," teriak prajurit TNI.
Prajurit TNI Polri dilengkapi alat komunikasi. Terdengar suara aba-aba dari anggota TNI, diduga komandan lapangan. Dia menginstruksikan kepada anggotanya untuk waspada.
"Waspada...waspada selalu," ujarnya.
Baca juga: KKB Papua - Irwan Putra Sulsel Tewas Ditangan OTK, Lokasi Penembakan Persis di Tengah Kota
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan terjadi kontak tembak prajurit TNI Polri dengan anggota KKB Papua.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Mundidok, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu 22 Maret 2023.
Ia menjelaskan bahwa kontak tembak yang terjadi antara aparat dengan KKB Papua itu merupakan kelanjutan dari pengejaran yang dilakukan terhadap pelaku penembakan seorang tukang ojek di Ilaga.
Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut saat memantau melalui observasi udara, terlihat sekitar 20 orang membawa 2 pucuk senjata api sedang melakukan penyerangan dari Kampung Mundidok menuju ke arah Kampung Kimak.
"Kemudian langsung dilakukan tindakan tegas sehingga kontak tembak terjadi," kata Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangan tertulis, Jumat 24 Maret, dikutip dari CNN Indonesia.
Ia mengatakan setelah dilakukan pembersihan oleh personel, ditemukan seorang anggota KKB Papua berinisial ET (22) yang terkena tembakan hingga meninggal dunia.
Sementara itu, Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut tidak ada aparat keamanan yang terluka dari kontak tembak tersebut.
"Kami juga menemukan 3 buah Kaliber 5,56 MM, 1 buah selongsong Amunisi Kaliber 5,56 MM, 2 buah Noken, 1 buah kunci motor jenis Yamaha dan 2 bungkus rokok jenis Anggur Kupu di TKP," katanya.
Ia mengatakan jenazah anggota KKB tersebut selanjutnya dibawa menuju RSUD Kabupaten Puncak.
Baca juga: KKB Papua - Kronologi Penembakan Pria Asal Sulawasi Selatan di Distrik Ilaga Puncak
Sebelumnya diberitakan, orang tak dikenal, diduga bagian dari KKB Papua, menembak Irwan (26), Rabu 22 Maret 2023 sekitar pukul 09.20 WIT.
Irwan yang berprofesi sebagai tukang ojek dieksekusi di pertigaan Jalan Kimak Distri Ilaga Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Korban bukan merupakan orang asli Papua. Irwan berasal dari Jennae, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan mengenai kronologi kejadian.
Menurutnya, peristiwa naas itu bermula dari korban mengantar pelaku.
"Kejadian ini berawal dari seorang saksi melihat korban mengantarkan pelaku ke pertigaan jalan Kimak (batas jalan aspal)," terang Ignatius Benny Ady Prabowo.
Kemudian, pelaku turun dari sepeda motor. Korban menunggu pelaku untuk membayar ongkos ojek.
Tiba-tiba pelaku langsung mengeluarkan senjata api laras pendek jenis FN berwarna hitam dan menembak korban dari arah belakang.
"Dia menembak korban sebanyak satu kali,” ujar Ignatius Benny Ady Prabowo.
Saksi yang melihat kejadian tersebut langsung melarikan diri ke dalam rumah Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak untuk mengamankan diri.
"Penembakan tersebut dilakukan oleh dua orang. Satu pelaku yang menembak korban dan satunya yang membantu pelaku pertama untuk menembak korban,” terangnya.
Tukang ojek yang menjadi korban penembakan, saat itu dibawa anggota Satgas TNI-Polri menuju Puskesmas Ilaga untuk diambil tindakan perawatan.
“Namun, setelah dalam proses perawatan di Puskesmas Ilaga, korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkapnya.
Menurut Ignatius Benny Ady Prabowo, jenazah korban akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Jennae, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Kamis 23 Maret. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.