Berita Manggarai

Ketua PKK Manggarai Sebut Air Masih Menjadi Sumber Persoalan Bagi Perempuan di Manggarai 

Hal itu berdasarkan perjalanan TP PKK Kabupaten Manggarai dalam Gerakan STBM Gesi atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang cukup masih dilakukan

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
Ketua PKK Manggarai Meldyanti Hagur Nabit saat menyerahkan hadiah kepada Salah satu siswa SMA 1 Langke Rembong, di Lapangan Motang Rua Ruteng, Jumat 24 Maret 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar

POS-KUPANG.COM, RUTENG - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau TP PKK Kabupaten Manggarai Meldyanti Hagur Nabit menyampaikan masih banyak perempuan di Kabupaten Manggarai yang mengalami kesulitan akses air bersih.

Hal itu berdasarkan perjalanan TP PKK Kabupaten Manggarai dalam Gerakan STBM Gesi atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang cukup masih dilakukan selama ini.

"Kalau bicara tentang air di Kabupaten Manggrai ini erat kaitannya dengan kaum perempuan di Kabupaten Manggarai, dalam perjalanan kami di Kabupaten Manggarai selama beberapa tahun terakhir, yang menjadi keluhan untuk kaum perempuan adalah sulitnya akses air bagi perempuan," ungkapnya saat sharing di hari air sedunia yang di selenggarakan oleh PDAM Tirta Komodo Ruteng, Jumat 24 Maret 2023.

Baca juga: 65.000 Masyarakat Manggarai Belum Terjangkau Air Minum Bersih

Meldy sapaan akrabnya mengatakan tugas yang timba air itu selalu perempuan. Seperti hal di kecamatan-kecamatan di Manggarai, perempuan timba air  seperti antri BBM dengan menggunakan jerigen-jerigen.

Hal itu disebabkan karena, kecilnya debit air yang mengalir di beberapa kecamatan, sehingga terpaksa kaum ibu-ibu menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengantri.

Selain itu, karena susahnya akses air, banyak Ibu-ibu yang mengeluh sakit kepala karena  harus pikul air dengan menggunakan kepala.

Persoalan lain bagi perempuan, di PKK ada program MKM atau Manajemen Kesehatan Menstruasi. Hal ini kata Meldy masih menjadi persoalan yang luput dari perhatian sebab, Menstruasi membutuhkan air bersih.

"Mungkin kita di Langke Rembong tidak begitu bermasalah dengan air, tapi di banyak tempat di kabupaten Manggarai, ini menjadi suatu persoalan yang sulit," katanya.

Baca juga: Kepala Dinas Pendidikan Manggarai Ajak Sekolah Lakukan Inovasi Digital

Kata Meldy, banyak anak-anak sekolah yang tidak pergi sekolah saat datang bulan karena sekolah tidak menyiapkan air bersih yang memadai.

Lebih lanjut ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai itu mengurai, banyak sayur-sayur lokal Manggarai yang lupa oleh masyarakat Manggarai seperti Saung Bendes dan Bunga Pepaya dan lebih mengonsumsi sayur-sayuran mengandung kimia.

Penggunaan pupuk kimia itulah, kata Meldyanti berlahan-kahan merusak sumber mata air tanah.

Dengan itu, PKK Manggarai juga sudah mencanangkan gerakan Bambu Lestari, hal ini untuk mencegah longsor dan mendukung ekonomi kreatif.

Beberapa wilayah di Kecamatan Ruteng menjadi sasaran gerakan ini karena berdasarkan survei wilayah ini dengan rawan longsor yang tinggi.

Baca juga: Grace Natalie Pembina PSI Safari Toleransi di Manggarai

"Bambu menjadi sangat penting, gerakan mama-mama bambu di Kabupaten Manggarai, tahun lalu mama mama bambu menjadi Nara sumber di KTT G 20 di Bali," lanjut Meldy

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved