Berita Manggarai
Momen Hari Air Dunia, Perumda Tirta Komodo Ruteng Gelar Tanam Pohon di Sumber Mata Air Wae Ajang
Kegiatan yang digelar oleh Perumda Tirta Komodo Ruteng ini, turut terlibat Mahasiswa dari Universitas Katolik St. Paulus Ruteng
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar
POS-KUPANG.COM,RUTENG - Berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Manggarai ambil bagian dalam memperingati Hari Air Dunia yang ke-31 dengan aksi menanam pohon di sumber Mata Air Wae Ajang, Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai, pada Kamis 23 Maret 2023.
Kegiatan yang digelar oleh Perumda Tirta Komodo Ruteng ini, turut terlibat Mahasiswa dari Universitas Katolik St. Paulus Ruteng, sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Karya Ruteng, siswa dari SMK Setia Bakti Ruteng, unsur pemerintah dan masyarakat.
Turut hadir Ketua Dewan Pengawas dalam kegiatan ini Sekertaris Daerah Kabupaten Manggarai Fansi Aldus Jahang.
Baca juga: Cerita Warga di Kabupaten Manggarai Terharu Dapat Bantuan Rehab Rumah dari Pangdam Udayana
Penanaman pohon diawali dengan doa ekologis oleh tokoh budaya Manggarai sekaligus Imam Katolik RD.Inisensius Sutam.
Pada kesempatan itu, Direktur Perumda Tirta Komodo Ruteng, Marselus Sudirman mengatakan penanaman pohon merupakan program tahunan dari Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Komodo.
Mata Air Wae Ajang, kata Marselus, memiliki kapasitas delapan liter per detik yang diperuntukan 10.000 pengguna di wilayah Langke Rembong.
"Mata air Wae Ajang memiliki kapasitas 8 liter per detik, salah satu sumber mata air yang di kelola PDAM. Yang terpakai 6,5 liter per detik, Wae Ajang mencakup kubutuhan air minum bagi masyarakat di Ka, Tuke, dan Perumnas, dengan total berjumlah pelanggan 2.500 pelanggan," kata Marselus
Untuk itu lanjutnya, merawat mata air Wae Ajang merupakan menyelamatkan 10.000 kepala jika dalam rumah terdiri dari 4 orang.
Menanam pohon kata Marsel merupakan upaya merawat air yang ada, dan juga upaya untuk menghasilkan air-air yang baru.
Baca juga: Grace Natalie Pembina PSI Safari Toleransi di Manggarai
"Menanam pohon merawat air yang ada, saat ini kita sampai pada titik bagamana memanfaatkan air yang ada. Kita belum banyak berpikir bagamana tentang menghasilkan air-air yang baru," imbuhnya
Untuk menghasilkan banyak air, sebut mantan Kasdim Kodim 1612 Manggarai ini, tidak ada cara lain selain menanam pohon, kerena air merupakan pacarnya pohon.
"Tidak ada lain, pacarannya air adalah pohon, kalau kita menanam begitu banyak pohon, pasti berdampak pada munculnya sumber-sumber air yang baru," ungkap Marselus
Sementara selaku ketua Dewan Pengawas, Sekertaris Daerah (Sekda) Manggarai, Fansi Aldus Jahang mengatakan, peringati hari air sedunia merupakan perintah Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB.
Hal itu dalam revolusi PBB tahun 1992, dan seluruh dunia wajib melakukan acara dalam rangka hari air sedunia.
"Kegiatan kita hari ini untuk memberikan perhatian khusus pada air, air yang dimaksud adalah air dalam bentuk kuantitas," terang Sekda Fansi.
Baca juga: Nelayan Tangkap Ipung di Perairan Serise Muara Sungai Wae Pesi Reo Kabupaten Manggarai
Selian itu lanjut Sekda Fansi, PBB juga memberikan pemahaman bagi masyarakat terkait kualitas air yang sesuai dengan aturan kesehatan.
Sekda Fansi mengapresi upaya PDAM selama ini dengan menembus medan-medan berat untuk merawat sumber yang ada.
Sesuai dengan tema hari air sedunia kali ini kata Sekda Fansi, semua harus menjadi perubahan tekait pola pikir dengan melakukan penghematan.
"Yang pertama diminta oleh PBB menghemat penggunaan air, banyak yang boros menggunakan air tidak memikirkan yang lain. Kedua menanam pohon disekitar sumber mata air,"tambahnya
Astuti Jaya, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unika St.Paulus Ruteng yang turut terlibat langsung dalam kegiatan ini mengatakan air merupakan kebutuhan dasar manusia, untuk itu sudah sepatutnya untuk melakukan penanaman pohon untuk menjaga kuantitas air.
Menurut Tuti sapaan akrabnya, menjaga dan melestarikan sumber air bukan hanya tugas Perumda tapi semua masyarakat harus terlibat.
"Saya mengajak masyarakat di luar sana untuk sama sama menjaga kebersihan air kita dan menggunakan air sebijak-bijaknya," ungkap ketua BEM perempuan pertama di Unika Ruteng ini
Lebih lanjut Tuti mengatakan, meskipun Ruteng kelimpahan sumber air, namun upaya jangka panjang seperti menanam pohon di sumber-sumber yang ada terus dilakukan.
Akir kegiatan tanam pohon memperingati hari Air Dunia ini diakhiri dengan pembubuhan tanda-tangan bersama, gerakan konservasi sumber mata air untuk masa depan yang diwakili oleh semua elemen, pemerintah dan mahasiswa dan pemerhati lingkungan. (Cr.2)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.