Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 21 Maret 2023. Hanya Yesus Jawaban Kesembuhanku
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hanya Yesus Jawaban Kesembuhanku.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hanya Yesus Jawaban Kesembuhanku.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yehezkiel 47: 1-9.12; dan bacaan Injil Yohanes 5: 1-3a.5-16 5: 1-16.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 21 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Menunggu adalah suatu pekerjaan yang sangat dihindari orang pada umumnya. Tidak ada yang senang atau mau melakukan dengan sukarela jika diminta untuk menunggu.
Apalagi, jika aktivitas menunggu itu tidak disertai jaminan kepastian. Menunggu akan dirasa sebagai sebuah tindakan yang hanya membuang-buang waktu atau sia-sia saja.
Pekerjaan menunggu inilah yang mau tidak mau, senang atau tidak senang, harus dialami seorang sakit yang berada di kolam Betesda yang dikisahkan dalam injil hari ini.
Orang sakit itu terbaring di tepi kolam yang memiliki lima serambi itu dengan tujuan bisa ikut mengalami kesembuhan. Akan tetapi kesembuhan itu bisa diperolehnya jika dia berhasil turun ke dalam kolam saat air kolam mulai bergocang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 20 Maret 2023, Mencintai dengan Tulus Hati
Diceritakan bahwa bahwa dia tidak akan pernah berhasil memperoleh kesembuhan itu karena dia selalu kalah cepat, dibandingkan dengan yang lain akibat sakitnya itu.
Dia mengeluh dan berkata, “Tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang. Dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”
Tiga puluh delapan tahun dia harus menunggu supaya memperoleh kesempatan untuk sembuh.
Bayangkan! Tiga puluh delapan tahun bukanlah waktu yang singkat. Orang sakit itu menghabiskan waktu selama itu hanya dengan duduk sia-sia di tepi kolam menantikan harapan yang tak kunjung pasti.
Tidak ada orang yang menolongnya.
Harapan si sakit, akhirnya terjawab. Yang menjadi jawabannya adalah Yesus. Yesus menganugerahkan apa yang dimintanya yakni kesembuhan. “Maukah engkau sembuh?” tanya Yesus.
Si sakit mengiyakan, kesembuhan pun diperolehnya. Yesus tampil sebagai pemberi hidup, memberikan kesembuhan, kepada siapa tangan Tuhan terulur, kepada orang itulah keselamatan terwujud.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Maret 2023, Barangsiapa Merendahkan Diri, Ia Akan Ditinggikan
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dalam hidup ini, terdapat beberapa dari antara kita yang mengalami kebuntuan atau hilangnya harapan. Semua jalan telah banyak dicoba tapi dirasa semakin berat bahkan semakin menyesatkan.
Pada saat semacam itu, bisa jadi kita berjumpa dengan seseorang secara tak sengaja. Sekadar obrolan ringan terjadi, tetapi justru itulah yang mungkin bisa menyelesaikan permasalahan yang sedang kita hadapi. Inilah misteri kehidupan sekaligus misteri karya keselamatan Allah.
Yang dituntut dari kita adalah kesediaan diri untuk senantiasa membuka segala kemungkinan untuk diselamatkan oleh Allah.
Kita tinggal menganggukkan kepala kepadaNya dan menyatakan kesediaan kita untuk diselamatkan.
Kontemplasi
Mungkin anda pun sedang mengharapkan kesembuhan jiwa dan raga, tapi belum kesampaian. Belajarlah dari seorang lumpuh di kolam Betesda.
Dia menunggu tiga puluh delapan tahun. Penantian yang panjang terjawab. Dia sembuh. Jangan mengeluh tapi buka hati dan menantikan Tuhan. Dia pasti datang dan menolong Anda.
Doa
Ya Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian, kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatanMu. Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 21 Maret 2023

Bacaan Pertama Yehezkiel 47:1-9.12
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
Bacaan dari Kitab Nabi Yehezkiel:
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur.
Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur.
Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki.
Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang.
Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.
Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar.
Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.
Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 46:2-3.5-6.8-9
Refr. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.
Bait Pengantar Injil Mzm 51:12a.14a
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
Bacaan Injil Yohanes 5:1-3a.5-16
"Orang itu disembuhkan seketika."
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.
Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?”
Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”
Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.”
Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.”
Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”
Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.