Timor Leste

Polisi Dalami Dugaan Penyelundupan Beras Bulog ke Timor Leste

Penyidik Polri sedang mendalami dugaan penyelundupan beras Bulog ke Timor Leste oleh oknum tertentu.

Editor: Agustinus Sape
Kontan.co.id
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso saat sidak beras di Gudang Beras Pasar Cipinang, Jakarta, Jumat 3 Februari 2023. Dia menduga ada penyelundupan beras Bulog ke Timor Leste melalui Atambua. 

POS-KUPANG.COM - Penyidik Polri sedang mendalami dugaan penyelundupan beras Bulog ke Timor Leste oleh oknum tertentu.

Demikian disampaikan Direktur Perum Bulog Budi Waseso (Buwas), Jumat 10 Februari 2023 , untuk menindaklanjuti dugaan penyeludupan beras Bulog ke Timor Leste melalui Atambua, Kabupaten Belu NTT.

"Sedang didalami, berapa harganya belum tahu, sedang didalami. Baru informasi sedang didalami. Nanti kalau sudah pasti sudah oke saya sampaikan beritanya," imbuhnya.

Buwas menduga beras tersebut akan dijual dengan harga yang sangat mahal. Padahal beras operasi pasar yang digelontorkan Bulog dilepas dengan harga Rp 8.300 per kilogram dan ditujukan untuk intervensi harga di pasaran.

"Bahkan beras dari Cipinang itu hari ini bisa jalan sampai Atambua. Dan itu dijual dengan harga yang sangat mahal. Ada indikasi bahwa beras ini akan diselundupkan ke Timor Leste," kata Buwas dalam Konferensi Pers di Polda Banten, Jumat 10 Februari 2023.

Buwas menuturkan, adanya indikasi tersebut berbanding terbalik dengan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat.

Pemerintah hingga mendatangkan beras dari luar negeri, namun terdapat pihak yang memanfaatkan demi keuntungan pribadi.

"Berarti negara ini berusaha memenuhi kebutuhan masyarakatnya, tapi ada oknum yang memanfaatkan, oknum pengusaha yang melakukan ini (beras) justru akan dikeluarkan dari Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: Balai Karantina Pertanian Kupang Musnahkan 569 Kilogram Daging Olahan di Perbatasan Timor Leste

Selain indikasi tersebut, Jumat 10 Februari 2023 Satgas Pangan Polda Banten menemukan dugaan penyimpangan distribusi beras operasi pasar Perum Bulog. Dalam temuan tersebut diamankan 350 ton beras Bulog baik yang telah dikemas ulang maupun belum.

Dari temuan dugaan kasus tersebut, Satgas Pangan Polda Banten menetapkan 7 tersangka dari lima daerah. Di antaranya Lebak, Cilegon, Serang, Kabupaten Serang dan Pandeglang.

Ada 6 modus yang dilakukan oleh tersangka, yakni repacking beras Bulog menjadi beras premium dengan berbagai merek, mengoplos beras Bulog dengan beras lokal, menjual beras di atas harga HET, memanipulasi DO (delivery order) dari distributor maupun mitra Bulog, masuk ke tempat penggilingan padi seolah-olah merek sendiri dan memonopoli sistem dagang.

Kepala Polda Banten Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamatan sejak tanggal 8 Februari 2023.

"Saya sudah tahulah modus-modusnya. Dari penyidik juga sudah melakukan pengamatan, penindakan tanggal 8 dan 9 Februari," jelas Rudy.

Selidiki beras oplosan 350 ton

Budi Waseso menegaskan akan menyelidiki kasus beras premium oplosan sebanyak 350 ton di Banten sehingga tidak melebar ke daerah-daerah lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved