Esau Miram Beberkan Cerita Menegangkan Saat KKB Tembak Pesawat Trigana Air: Semua Penumpang Panik

Aksi yang dilakukan KKB ternyata belum berhenti karena saat pesawat yang sama hendak terbang kembali ke Jayapura, penembakan kembali terjadi.

Dalam aksi keduanya, KKB Papua menembaki pesawat saat lepas landas. Dalam tembakan kedua itu, salah satu peluru mengenai bagian bawah pesawat bahkan tembus dan hampir mengenai seorang penumpang.

Setelah dicek, ternyata ada sebuah lubang kecil pada pesawat dan lubang itu diduga berasal dari peluru yang ditembakkan KKB ke arah pesawat.

Meski satu peluru menembusi body pesawat, namun tidak menimbulkan kerusakan dan menganggu penerbangan hingga pesawat tersebut berhasil mendarat mulus di Bandara Sentani.

"Syukurlah pesawat bisa mendarat sampai di Sentani," kata Esau.

Dua Armada Hentikan Penerbangan

Akibat kejadian tersebut, manajemen Trigana Air dan Wings Air membuat keputusan untuk menghentikan sementara rute penerbangan ke Dekai.

Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram pun bisa memaklumi kebijakan tersebut, namun ia mengkhawatirkan hal itu akan mempengaruhi perekonomian Yahukimo.

Baca juga: KKB Papua - Vingki Wenda Minta Pemerintah Jangan Ingkar Janji: Kami Susah Kalau Ini Tak Diperbaiki

Arus keluar masuk barang di Yahukimo masih sangat bergantung pada kargo pesawat udara.

Sementara Trigana Air yang menggunakan Boeing dan Wings Air dengan ATR, adalah dua maskapai yang pesawatnya memiliki daya angkut kargo cukup besar.

"Ini pasti berpengaruh ke ekonomi karena arus barang jadi terhambat, sekarang hanya ada pesawat perintis yang masih operasional ke Dekai," kata Esau.

Karenanya Esau berharap Trigana dan Wings Air dapat segera membuka kembali layanan penerbangan ke Dekai.

Untuk sementara, ia pun menginginkan aparat keamanan bisa bertindak cepat untuk mengembalikan situasi keamanan di Dekai.

Polda Kirim Tim Khusus ke Polres Yahukimo

Merespons aksi penembakan di Yahukimo, Polda Papua melalui Satgas Damai Cartenz menerjunkan tim khusus untuk membantu Polres Yahukimo dan Kodim 1715/Yahukimo.