Berita Alor
Tuntut Kejelasan Bantuan Seroja, Mahasiswa Bersama Warga Desa Waisika Alor Demo di Kejari dan BPBD
Setelah laporan ini kami terima dan pelajari baru, ada agenda turun ke lapangan untuk diperiksa. Itu prosedur yang berlaku
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago
POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Kerukunan Mahasiswa Alor Timur Laut atau KEMILAU bersama warga Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut melakukan aksi demo di Kantor DPRD Kabupaten Alor dan Kantor Kejaksaan Negeri Kalabahi, dan BPBD Alor. Senin 13 Maret 2023.
"Kami masyarakat Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut menduga ada indikasi tidak benar dengan bantuan seroja yang kami terima. Bantuan seroja yang katanya Rp. 50 juta untuk kategori rusak berat, tetapi nyatanya rumah yang kami dapat terbuat dari tripleks, pondasinya tidak kuat, baja ringan yang dipasang ada yang terlepas, atap bocor bahkan ada rumah yang pohon pisang tumbuh di lantai akibat pengerjaan rumah yang tidak benar," ujar Antipas Kamengkol, selaku Ketua Umum Kerukunan Mahasiswa Alor Timur Laut.
Sementara itu, Agustina Maitakai selaku warga Desa Waisika RT 11/RW 05, Dusun III yang ikut dalam aksi massa menyampaikan keluhannya sebagai warga yang mendapat bantuan pasca seroja.
Baca juga: Sambut HBP Ke-59, Lapas Kalabahi Kabupaten Alor Gelar Pekan Olahraga Pemasyarakatan
"Saya dapat kategori rumah rusak berat dengan bantuan sebesar Rp. 50 juta ukuran 6×6. Rumah yang sudah dikerjakan ada yang atapnya bocor. Rumah juga tidak layak tinggal. Kami minta ada dari pejabat ada yang turun langsung lihat kondisi rumah kami seperti apa, jangan hanya kami yang omong saja," ucapnya.
Gita Lettang, salah seorang warga yang mengalami kebocoran terpaksa harus memasang tambahan terpal di dalam rumah untuk mengantisipasi kebocoran.
"Ini kami pasang terpal di dua kamar karena ada bocor di atap rumah. Sudah pasang terpal tetapi air tetap tembus. Kita sudah lapor petugas dan mereka bilang mereka akan datang untuk lihat dan perbaiki. Saya termasuk penerima bantuan kategori rusak berat karena rumah tersapu banjir," jelasnya.
Aksi massa dimulai dari Lapangan mini Kalabahi menuju Kantor DPRD Kabupaten Alor. Kedatangan massa ke Kantor DPRD disambut oleh Apolos Padama selaku Kasubag Umum DPRD Kabupaten Alor.
"Kami mengapresiasi kedatangan mahasiswa dan juga masyarakat Alor Timur Laut hari ini. Tetapi anggota DPRD yang dituju tidak ada di tempat karena sedang mengikuti Bimtek di Kupang sejak tanggal 13 Maret -16 Maret 2023. Aspirasi dan pernyataan sikap akan kami terima dan akan diserahkan kepada DPRD yang berwenang untuk dibahas bersama," tukasnya saat diwawancarai usai demo di gedung DPRD.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tak Terima Bakul Kemirinya Hilang, Pria di Alor Tega Bacok Paman Hingga Tewas
Masa lalu berjalan menuju Kejaksaan Negeri Kalabahi dan disambut oleh Staf Intel, Rosyid Pujilaksana.
"Kami perlu terima laporannya, kronologinya seperti apa, kejadiannya seperti apa, kerugiannya seperti apa, juga ada bukti-bukti dukung dari laporan ini. Setelah laporan ini kami terima dan pelajari baru, ada agenda turun ke lapangan untuk diperiksa. Itu prosedur yang berlaku di Kejaksaan," terangnya.
Usai menyerahkan laporan di Kejari, massa melakukan long march di depan Kantor Bupati hingga Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Alor. Massa di sambut oleh Kepala Pelaksana BPBD Alor, Marthen Moubeka bersama Kepala Bidang dan Staf. Hadir Pula Jerry Makena, ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen.
Marthen membantah tudingan massa bahwa pihak BPBD menggelapkan dana. Pihaknya menjelaskan duduk persoalan dan juknis pemberian bantuan seroja sesuai kategori.
"Secara eksplisit maupun implisit saya sudah catat dan saya pikir ini sangat bagus, karena menangani bencana ini bukan cuma tugas kami orang bencana tetapi tugas kita semua. Sebelum pengerjaan kami sudah sosialisasikan bantuan dan kategorinya. Apa yang bapak ibu sampaikan tadi tahapannya sudah kita lalui. Penanganan ini sifatnya darurat sehingga bantuan yang diberikan sifatnya stimulan. Sehingga kita berharap dengan limit waktu dan jangka waktu yang sudah ditetapkan kita bisa selesaikan pembangunan ini karena selanjutnya masih ada pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Adapun dalam pernyataan sikap dijelaskan bahwa pemerintah mengucurkan dana sebesar 54 MIliar untuk Kabupaten Alor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.