Berita Kesehatan

Kenali Retinopati Diabetik Penyebab Kebutaan

Retinopati Diabetik sangat dipengaruhi oleh kadar gula darah dalam tubuh, pentingnya kestabilan gula darah dalam tubuh dapat mengurangi

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-LISA BERLIANI TANAYA
dr. Lisa Berliani Tanaya 

Oleh : dr. Lisa Berliani Tanaya

POS-KUPANG.COM - Retinopati Diabetik adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh komplikasi diabetes melitus secara mikrovaskuler, dimana kadar gula darah dalam tubuh seseorang yang tinggi dan tidak terkontrol menyebabkan terjadi kerusakan pada pembuluh darah pada mata tepatnya di retina mata, hal ini dapat menyebabkan kebutaan jika tidak terdeteksi dini.

Diabetes melitus menjadi ancaman Kesehatan global dan prevalensinya di Indonesia mencapai 8,5 persen dari total penduduk, dan retinopati diabetik menempati peringkat ke tujuh penyakit terbanyak di seluruh dunia, empat penderita dari diabetes melitus pasti terkena retinopati diabetik.

Retinopati Diabetik sangat dipengaruhi oleh kadar gula darah dalam tubuh, pentingnya kestabilan gula darah dalam tubuh dapat mengurangi angka terjadinya Retinopati Diabetik.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Diabetes Sejak Dini, Pengelihatan Kabur Hingga Kesemutan di Tangan dan Kaki

Faktor risiko pada retinopati diabetic terjadi pada pasien Diabetes melitus tipe 1 maupun diabetes melitus tipe 2 dalam kurun waktu > 5 tahun.

Di awal munculnya Retinopati Diabetik, gejalanya ringan bahkan terkadang tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun bila di biarkan tentunya dapat menyebabkan kebutaan.

Oleh sebab itu pada penderita Diabetes melitus disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin setidaknya satu kali dalam setahun meskipun pasien tidak merasakan keluhan apapun pada mata.

Gejala yang muncul sebagai pertanda Retinopati Diabetik antara lain penderita mengeluh melihat bayangan berbentuk bintik hitam atau garis yang tampak mengambang pada pengelihatan (floaters), pengelihatan kabur, melihat area gelap pada pengelihatan, adanya gangguan pengelihatan pada malam hari, hingga hilangnya pengelihatan total.

Baca juga: Kerap Dianggap Sepele, Ini Bahaya Komplikasi Diabetes, Serangan Jantung hingga Kerusakan Saraf

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi terjadinya retinopati diabetik dapat menggunakan funduskopi atau optalmoskopi, di deteksi dengan terlihatnya jaringan pembuluh darah baru pada pembuluh darah yang ada di mata, pembuluh darah kecil – kecil tersebut sangat rentan terjadi perdarahan karena sangat rapuh.

Pada tahapan lebih lanjut dapat ditandai dengan penebalan di area retina dengan sel pengelihatan terbanyak atau disebut sebagai area makula.

Diagnosis pada Retinopati Diabetik dapat ditunjang dengan pemeriksaan biomikroskopi, ultrasonografi (USG), optical coherence tomography (OCT), dan angiografi fluorescein.

Pengobatan pada Retinopati Diabetik sangat beragam, namun pada dasarnya hal terpenting adalah mengontol kadar gula dalam darah dengan pemberian obat – obatan dan modifikasi gaya hidup.

Selain itu pilihan terapi lainnya seperti laser fotokoagulasi, operasi vitrektomi hingga cryotherapy dapat dilakukan, namun pilihan tersebut dapat dipertimbangkan oleh dokter spesialis mata sesuai dengan derajat penyakit dan kondisi penderita.

RETINA NORMAL DAN RETINA DIABETIC
Diagnosis pada Retinopati Diabetik dapat ditunjang dengan pemeriksaan biomikroskopi, ultrasonografi (USG), optical coherence tomography (OCT), dan angiografi fluorescein.

Retinopati Diabetik merupakan ancaman kesehatan yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Kelola faktor risiko dan deteksi dini dengan skrining rutin dapat menurunkan risiko kebutaan. Segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata terdekat bila anda adalah penderita diabetes melitus. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved