Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 8 Maret 2023, Jangan Munafik, Jangan Pura-pura Taat kepada Allah

Renungan Harian Kristen Rabu 8 Maret 2023, dengan judul Jangan Munafik, Jangan Pura-pura Taat kepada Allah.

Editor: Alfons Nedabang
GBIKA.ORG
Ilustrasi Berkat Tuhan. Renungan Harian Kristen Rabu 8 Maret 2023: Jangan Munafik, Jangan Pura-pura Taat kepada Allah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Rabu 8 Maret 2023, dengan judul Jangan Munafik, Jangan Pura-pura Taat kepada Allah.

Artikel ini ditulis Pdt Maria Litelnoni-Johannes merujuk pada Kitab Markus 7:1-23.

Renungan ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret dan April 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen, Rabu 8 Maret 2023:

Pengantar

Sampai dengan hari ini, masih ada banyak orang Kristen menempatkan ketentuan adat dan tradisi lebih tinggi dari ketentuan
Allah sebagaimana dalam ajaran Tuhan Yesus, hari ini bagi kita.

Pemahaman Teks

Tuhan Yesus berjumpa lagi dengan para pemimpin agama Yahudi. Topik yang muncul dalam perjumpaan kali ini ialah apakah
adat istiadat memiliki otoritas ilahi, setara ataukah lebih tinggi dari perintah Allah?

Para pemimpin agama Yahudi berupaya keras menaati 613 perintah dan larangan.

Dalam diskusi panjang ini Tuhan Yesus menunjukkan kesalahan para pemimpin Yahudi yang mempraktekkan adat-istiadat sebagai wujud ketaatan kepada Allah. Mereka sebenarnya bukan taat kepada perintah Allah, tetapi sebaliknya mereka membatalkan perintah Allah.

Tuhan Yesus mengeritik para pemimpin agama yang seharusnya menjadi teladan dalam ketaatan kepada perintah Allah, tetapi justeru mereka menjadi batu sandungan bagi umat Allah.

Di mata Tuhan Yesus mereka adalah orang-orang munafik yang pandai bersandiwara dan tidak layak menjadi teladan bagi siapa pun. Mereka dengan berani memakai jabatan dan kuasa untuk mengubah perintah Allah.

Mereka menganggap perintah Allah lebih rendah dari ketentuan yang mereka sendiri ciptakan, sebagai adat istiadat.

Otoritas dan wibawa perintah Allah digantikan dengan kemampuan mereka untuk menaati dan mempraktekkannya sebagai kelompok elit yang saleh.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved