Berita Timor Tengah Selatan

Harga Beras di Pasar Inpres Soe Tembus Rp  14.000 Per Kilogram

Harga beras di pasar Inpres Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan menembus Rp 14.000  per kilogram.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Harga Beras di Pasar Inpres Soe Tembus Rp  14.000 Per Kilogram
POS KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Harga Beras di Pasar Inpres Soe tembus Rp 14.000 Per kilogram, Selasa, 7 Maret 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Harga beras di Pasar Inpres Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan menembus Rp 14.000  per kilogram.

Berdasarkan pantauan Pos Kupang, Selasa, 7 Maret 2023, harga beras di pasar ini berada pada kisaran harga Rp 13.000 rupiah - Rp 14.000 rupiah pe rkilogram.

Salah satu satu pedagang  Jamaludin Baba  mengaku harga beras telah naik sejak tiga minggu terakhir.

Baca juga: Bea Masuk NTT Tumbuh Positif Didorong Beras Impor 5.000 Ton

"Harga beras sudah naik sejak 3 minggu belakangan. Ketersediaan beras juga akhir-akhir ini bisa dibilang kurang," ungkapnya. 

Dirinya menyebut kondisi jalan di Takari dan juga kurangnya pasokan beras yang masuk mengakibatkan harga beras cenderung naik.

"Jalan di Takari yang rusak turut mengganggu ketersediaan beras yang masuk. Selain itu, suplai beras dari Sulawesi yang masuk agak berkurang. Kita di NTT biasanya datangkan beras dari Sulawesi," ungkap pria yang mengaku keturunan Bugis ini.

Dia menyampaikan, pihaknya menyediakan jenis-jenis beras di antaranya: beras jenis kepiting kembar, beras jenis Mangga dan beras jenis nyong Kupang. "Untuk beras Bulog sudah satu bulan terakhir tidak masuk," imbuhnya.

"Harga beras yang kita jual juga bervariasi antara 13.000 rupiah sampai Rp 14.000 per kilogram tergantung jenis berasnya. Jenis beras kepiting hijau dijual perkilogram 13.000 sedangkan kepiting kuning perkilogram dijual Rp 14.000.  Untuk kepiting kuning berasnya lebih bersih," terangnya.

"Dulu harga paling tinggi sekitar Rp 10.000  sampai Rp 11.000 per kilogram. Sejak tiga minggu terakhir harganya menjadi Rp 13.000 - Rp 14.000  per kilogram. Hal tersebut karena ketersediaan beras kita berkurang. Pernah tiga hari kita tidak jual beras karena stok tidak ada sama sekali," tambahnya.

Baca juga: Disperindag NTT Sebut Perubahan Iklim Picu Mahalnya Harga Beras 

Terkait ketersediaan beras yang dijualnya, Jamaludin mengaku pihaknya langsung membeli beras dari pengecer di Kupang.

"Harga perkarung yang 40 kilogram mencapai 510.000 rupiah. Setelah dijual lagi kita dapat keuntungan 10.000 - 20.000 rupiah perkarung. Beras Nyong Kupang yang 5 kilogram kita beli dengan harga 73.000 kita jual dengan harga 75.000 rupiah," tuturnya.

Dirinya mengungkapkan, ada pembeli yang mengeluh lantaran harga beras yang semakin mahal.

"Ada pembeli yang datang mengeluh dengan kenaikan harga, tetapi kita tidak bisa buat apa-apa karena memang kondisi ketersediaan beras dan harga beras seperti itu. Kurang lebih sudah 1 bulan terakhir kondisi beras seperti ini," paparnya.

Baca juga: Petani Flores Timur Kecewa Harga Kopra Anjlok, Beras dan BBM Justru Mahal

"Kita berharap agar pemerintah turut membantu ketersediaan beras di pasaran sehingga harganya bisa normal lagi. Keterbatasan stok beras yang membuat harga naik," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved