Jalan Tabenu Kota Kupang Sudah Retak, DPRD: Perencanaan Tidak Baik 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ruas jalan Tabenu di Kota Kupang mengalami keretakan. Padahal jalan itu baru dikerjakan pada tahun 2023 melalui anggaran Rp 3 miliar yang terbagi dalam tiga paket. 

Jalan penghubung antar kelurahan Oebufu dan Naimata mengalami keretakan memotong jalan.

Selain keretakan, jalan itu juga terlihat amblas dan menyebabkan saluran drainase di sisi barat jalan ikut rusak. 

Komisi III DPRD Kota Kupang yang mendapat laporan dari warga, melakukan kunjungan kerja ke lokasi itu, Kamis 2 Maret 2023 siang. 

Baca juga: BPBD Akan Distribusi Air Bersih Bagi Warga Kota Kupang Bila Kekeringan Tiba

Ketua Komisi III, Adi Talli dalam kunjungan itu mengaku perlu dibangun bronjong dan saluran drainase disisi timur agar aliran air bisa dilepas langsung ke arah kali. 

"Jadi kalau saya, mungkin perencanaan yang tidak dihitung secara baik," sebutnya. 

Dia menyebut pelaksanaan kerja memang merujuk pada perencanaan. Sehingga dilihat dari kondisi saat ini diketahui pada kelemahan disisi perencanaan yang tidak memperhatikan struktur tanah di daerah tersebut. 

Harus memperhatikan perencanaan lebih detail agar pada saat hujan pergerakan tanah bisa diantisipasi. Kendati begitu dia mengamini bahwa hal lain yang disebabkan karena faktor alam. 

Namun, menurut Adi Talli kejadian ini tidak boleh dibiarkan dan membuat kerusakan lebih parah lagi.

Baca juga: Cegah Peredaran Narkoba, Kepala Rupbasan Kupang Tandatangani PKS Bersama BNN Kota Kupang

Pemerintah perlu melakukan perencanaan ulang sehingga ada solusi bangunan lanjutan yang bisa menjadi bagian mitigasi jalan. 

"Kalau pas begini dia pasti rusak lagi. Kalau ada hujan yang besar lagi, bisa dia putus," kata dia. 

Pelaksana tugas (Plt)  Kepala Dinas PUPR Kota Kupang Maxi Dethan yang ikut hadir dalam peninjauan itu, mengaku akan melakukan perencanaan dan perbaikan ulang. 

"Intinya kita akan perbaikan ulang," kata dia. 

Dia menyebut karena ruas jalan ini masih dalam masa pemeliharaan maka tidak menggunakan anggaran baru. Selanjutnya pihaknya berkoordinasi dengan pelaksana proyek agar melakukan perbaikan secepatnya.