KKB Papua
KKB Beraksi di Yahukimo Papua Pegunungan, Tembak Anggota TNI, Satu Tewas
Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB kembali beraksi dengan menembak tiga anggota TNI dari Kodim 175/Yahukimo.
POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB kembali beraksi dengan menembak tiga anggota TNI dari Kodim 175/Yahukimo.
Aksi itu berlangsung di Km 4 Jalan Paradiso Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu 1 Maret 2023.
Akibat dari penembakan tersebut, satu anggota TNI tewas, sedangkan dua lainnya mengalami luka tembak.
"Akibat penyerangan dan penembakan oleh KKB tersebut, satu orang prajurit Pratu LW Gugur, dua orang Prajurit Pratu NS dan Sertu RS mengalami luka tembak," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryawan, melalui keterangan tertulis, Rabu.
Menurut dia, kontak senjata sempat terjadi di sekitar lokasi kejadian. "Sampai dengan pukul 16.20 WIT, gerombolan KKB masih melakukan penembakan sehingga terjadi kontak tembak," kata Herman.
Baca juga: KKB Papua - Egianus Kogoya Cs Selalu Berpindah-Pindah, Pilot Susi Air Makin Sulit Ditemukan
Untuk dua korban yang mengalami luka tembak, Herman memastikan mereka saat ini sudah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat dan menjalani perawatan medis.
"Saat ini dalam kondisi sadar di RSUD Yahukimo," cetusnya.
Namun Herman belum bisa memastikan KKB yang melakukan aksi tersebut berasal dari kelompok mana. Hingga kini situasi di Dekai masih belum kondusif.
Menahan diri
Sementara itu, TNI-Polri di wilayah Papua telah mengepung KKB Papua yang menahan seorang pilot Selandia Baru.
Meski demikian, aparat keamanan akan menahan diri sementara negosiasi untuk pembebasannya berlanjut, kata seorang pejabat tinggi keamanan, Selasa 28 Februari 2023.
Philip Mehrtens, seorang pilot Susi Air, disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada 7 Februari 2023 setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Pemberontak mengatakan mereka tidak akan membebaskan Mehrtens, 37, kecuali pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan wilayah itu dan menarik pasukannya.
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pasukan keamanan telah menemukan lokasi kelompok yang menahan pilot, tetapi akan menahan diri dari tindakan yang dapat membahayakan nyawanya.
"Sekarang mereka dikepung, dan kita sudah tahu lokasinya. Tapi kita harus hati-hati," kata Mahfud, menurut media setempat.
Baca juga: KKB Papua - Sebby Sambom Bicara Soal Pilot Susi Air: Sekarang KKB Tunggu Negosiasi dari Negara Luar
Dia tidak merinci lokasi atau langkah apa yang mungkin diambil Indonesia untuk membebaskan pilot.
Separatis telah mengobarkan perjuangan tingkat rendah untuk kemerdekaan sejak wilayah kaya sumber daya, yang pernah diperintah oleh Belanda, berada di bawah kendali Indonesia setelah pemungutan suara yang diawasi PBB pada tahun 1969.
Penyanderaan orang asing jarang terjadi dan konflik telah meningkat sejak 2018, dengan pemberontak meningkatkan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, mengatakan operasi menjadi rumit dengan kehadiran warga sipil di daerah tersebut.
"Tidak mudah untuk menangkap kelompok ini karena mereka berbaur dengan penduduk setempat. Kami akan mengutamakan langkah-langkah persuasif," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pasukan keamanan sebelumnya mengatakan "operasi penegakan hukum" telah direncanakan, tetapi hanya sebagai upaya terakhir jika negosiasi gagal.
Pemerintah selama ini menggunakan tokoh-tokoh terkemuka di Papua seperti politikus, pendeta, dan tokoh masyarakat untuk berkomunikasi dengan para penyandera.
(kompas.com/asiaone.com/reuters)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.