KKB Papua

KKB Papua - Sebby Sambom Angkat Bicara: Kami Siap Hadapi TNI Polri Kalau Negosiasi Buntu

Sebby Sambom, Juru Bicara OPM angkat bicara terkait upaya negosiasi yang kini sedang dilakukan untuk membebaskan pilot Susi Air dari tangan KKB Papua.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
PILOT AMAN – Sebby Sambom, Juru Bicara OPM angkat bicara terkait penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens. Hingga saat ini, pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu aman, karena selalu dijaga anggota KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM – Sebby Sambom, Juru Bicara OPM ( Organisasi Papua Merdeka ) angkat bicara terkait upaya negosiasi yang kini sedang dilakukan pemerintah untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB Papua.

Pilot bernama Philips Mark Merthens itu disandera Kelompok Kriminal Bersenjata sejak Selasa 7 Februari 2023 lalu, atau genap sudah tiga minggu hingga Selasa 28 Februari 2023.

Penyanderaan oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu, setelah kelompok tersebut terlebih dahulu membakar pesawat Susi Air yang dikapteni pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.

Dalam pernyataannya, Sebby Sambom mengatakan, TPNPB ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sudah siap bernegosiasi terkait pembebasan pilot tersebut.

Baca juga: KKB Papua - Philip Mark Merthens Belum Dilepas, Pilot Susi Air Ini Masih Disandera Egianus Kogoya

Akan tetapi, katanya, TPNPB juga sudah menyiapkan kekuatan untuk menghadapi TNI Polri kalau negosiasi tersebut berakhir buntu.

"Sekarang ini kami sudah menambah pasukan yang kami kerahkan dari Distrik Yambi, Sinak, Timika dan Lanny Jaya,” tandasnya.

SULIT DITEMUKAN - Hingga saat ini, pilot Susi Air, Philis Mark Merthens belum juga diketahui keberadaannya. Aparat TNI Polri masih sulit ditemukan karena KKB selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
SULIT DITEMUKAN - Hingga saat ini, pilot Susi Air, Philis Mark Merthens belum juga diketahui keberadaannya. Aparat TNI Polri masih sulit ditemukan karena KKB selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. (POS-KUPANG.COM)

Sebby Sambom mengatakan itu kepada awak media Tribun-Papua.com, Kamis 23 Februari 2023, sebagaimana dikutip Pos-Kupang.Com, Selasa 28 Februari 2023.

Bahwa dari banyak hal, kata Sebby Sambom, TPNPB  punya banyak keterbatasan jika dibandingkan dengan TNI Polri.

Tapi di sisi lain, TPNPB-OPM punya spirit juang yang tinggi. Apalagi KKB Papua tersebut punya prinsip satu lawan seribu. "Kami punya prinsip satu senjata lawan seribu. Jadi kami bisa lawan apa pun keadaan kami," tambahnya.

Meski membeberkan sikap TPNPB seperti itu, namun dia menyebutkan bahwa sampai saat ini pilot Susi Air, Philips Mark Merthens dalam keadaan baik. Seluruh kebutuhannya senantiasa terpenuhi.

"Kami perlu sampaikan bahwa kondisi pilot tetap aman, karena pasukan TPNPB-OPM menjaga dia. Jadi aman-aman saja," ujar Sebby Sambom.

Dia tidak menyebutkan di mana posisi pilot Susi Air itu berada. Namun keberadaan pria berkebangsaan Australia itu dalam keadaan aman.

KKB Minta Senjata Peluru dan Uang

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri melalui Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo membenarkan bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya sempat mengajukan satu syarat.

Baca juga: KKB Papua - Egianus Kogoya Minta Tebusan, Boy Rafli Amar Beri Jawaban Menohok: Itu Tak Masuk Akal

Syarat yang diajukan, ialah pilot akan dilepas kalau kepadanya diserahkan senjata, peluru dan uang. Itu syarat utama bila ingin KKB Papua membebaskan Philips Mark Merthens

"Sempat ada penyampaian itu (barter pilot Susi Air dengan uang dan senjata)," kata Ignatius sebagaimana, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat 24 Februari 2023.

Akan tetapi, katanya, TNI-Polri menolak permintaan itu karena dianggap tak masuk akal. " TNI-Polri tidak menanggapinya karena tidak masuk akal," tandas Ignatius.

Pangdam : Masih Upaya Dialog

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, upaya penyelamatan Kapten Philips itu masih mengutamakan pendekatan dialog baik oleh tokoh agama, tokoh masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten Nduga.

Meski begitu, katanya, TNI Polri punya standar yang harus dijalankan, sehingga persoalan itu tidak berlarut-larut. Standar itu, adalah batas waktu.

"Saya tidak bisa sampaikan dan ungkapkan waktunya
karena ini suatu hal yang dirahasiakan, tetapi apabila tiba waktunya, maka TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum secara terukur, terpilih, dan terarah," ucap Saleh.

Dia pun memastikan, jajarannya telah siap melakukan tindakan apa pun yang nantinya akan diambil.

"Kita sudah dibekali dan diberikan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan," tutur Saleh.

"Antara lain penegakan HAM, jadi jangan diragukan bila nanti tindakan ini dilakukan, kita tidak keluar dari rambu-rambu HAM," sambungnya.

Saleh mengaku, dia pun telah menunjuk Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring sebagai Dankolaksops TNI untuk memimpin pelaksanaan operasi tersebut, yang bakal bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz pimpinan Kombes Pol Faisal.

Baca juga: KKB Papua - Egianus Kogoya Minta Uang dan Senjata Bila TNI Polri Minta Pilot Susi Air Dibebaskan

Selandia Baru Dukung Penegakkan Hukum

Pada bagian lain, Pangdam Muhammad Saleh Mustafa juga mengatakan pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Kedutaan Selandia Baru. Menurutnya, Selandia Baru mendukung upaya penegakan hukum oleh TNI-Polri.

"Namun upaya penyelamatan nyawa Pilot Philip Mark Mehrtens ini menjadi prioritas utama. Yang kita hadapi ini sebenarnya bukan pelaku dari kelompok separatis, namun pelaku teroris yang melakukan upaya-upaya pelanggaran kriminal," jelasnya.

"Oleh karena itu, kita TNI-Polri harus melakukan operasi penegakan hukum," tandasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved