Berita Ende
BPBD Ende Serahkan Bantuan Sembako kepada Warga Mautenda Barat yang Terkena Banjir
Sebelum menyerahkan bantuan, Kepala BPBD Yasinta Sare bersama dengan tim BPBD turun meninjau langsung lokasi bencana.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, ENDE - Pemkab Ende melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga yang terkena dampak bencana di Desa Mautenda, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Sabtu 25 Februari 2023.
Kepala BPBD Ende Yasinta Sare yang turun langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan berupa beras, mie instan, piring, dan gelas.
Sebelum menyerahkan bantuan, Kepala BPBD Yasinta Sare bersama dengan tim BPBD turun meninjau langsung lokasi bencana.
Kepala BPBD Ende, Yasinta Sare mengatakan, dengan adanya bantuan berupa sembako ini, mudah-mudahan bermanfaat dan meringankan beban masyarakat.
Baca juga: Dijadwalkan Berkunjung ke Ende, Forkemdes Nangapanda Minta Ruang Dialog dengan Menteri Sosial RI
"Jangan melihat dari sisi nilainya, tetapi ini sangat bermanfaat untuk masyarakat yang terdampak banjir," ungkapnya.
Ketika ditanya bagaimana dengan tindakan selanjutnya, ia mengatakan, pihaknya tinggal menunggu surat dari pemerintah desa, melalui camat dan tembusan ke Bupati dan DPRD.
"Selanjutnya nanti baru ke kami dinas teknis untuk tindaklanjuti," jelasnya.
Baca juga: Tim SAR Cari Ayah dan Anak yang Terseret Banjir di Kali Wolowona Ende
Pada kesempatan itu, Kepala Desa Mautenda Barat, Robertus Yohanes Moda Sega mengucapkan terimakasih kepada BPBD Kabupaten Ende yang selalu sigap merespon dengan cepat masalah yang dihadapi masyarakat.
Sementara itu tokoh muda Wewaria Bertolomeus Betu Rati menyampaikan apresiasi kepada BPBD, yang sudah merespon dengan cepat menangani masyarakat yang terkena langsung dampaknya.
Mantan aktivis PMKRI Jogjakarta tersebut minta kepada pemerintah daerah terlebih kuhsus Dinas Pekerjaan Umum (PU), untuk cepat menangani jebolnya saluran irigasi Ekolea, saluran Tana Taki, dan Ae Loo.
"Kalau terlambat tangani makan akan berdampak kepada lahan persawahan masyarakat setempat, dengan jumlah puluhan hektar sawah dan berpotensi gagal panen," ungkapnya. (tom)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.