Berita Nasional
Pemuda Katolik Dorong Percepat Dialog dan Investigasi Kerusuhan Wamena
Pemuda Katolik berharap pihak yang berwenang menelusuri dan menangkap oknum yang menjadi provokator dan menyebar hoax yang memicu kerusuhan Wamena.
POS-KUPANG.COM, WAMENA - Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jayawijaya menduga ada provokasi yang memicu terjadinya Kerusuhan Wamena, 23 Februari 2023 lalu.
Hal itu disampaikan Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Jayawijaya Yusuf Huby, Minggu (26/2/2023).
Dia menyebut konflik yang terjadi antara masyarakat sipil dan pihak keamanan yang pecah di kota Wamena berawal isu penculikan anak SD di Sinakma.
Kerusuhan itu menelan korban tewas sebanyak 12 warga. Sementara belasan lainnya luka luka.
Pemuda Katolik pun mempertanyakan cara penanganan persoalan awal di TKP oleh pihak keamanan.
“Mengapa pihak keamanan harus menangani persoalan di tempat terbuka yang dapat memancing emosi warga yang sudah terprovokasi dengan isu penculikan anak," ungkap Yusuf Huby.
Dirinya menyesalkan tindakan pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang tidak responsif dengan situasi yang terjadi.
“Pemerintah Jayawijaya seharusnya terlebih dahulu merespon setiap situasi yang berpeluang konflik di wilayah kabupaten Jayawijaya melalui pendekatan dengan tokoh masyarakat yang berpengaruh di wilayah tersebut misalnya kepala suku, tokoh agama, kepala distrik dan kepala kampung setempat melalui pendekatan persuasif," ungkap dia.
Pemuda Katolik berharap kepada pihak yang berwenang untuk menelusuri dan menangkap oknum-oknum yang menjadi provokator dan menyebar hoax yang akhirnya memicu insiden kekerasan tersebut. Dan bagi yang melanggar hukum, masyarakat sipil maupun TNI/ Polri untuk segera di proses hukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca juga: Kapolda Janji Transparan Dalam Kasus Kerusuhan Wamena Yang Tewaskan 12 Orang Warga
"Kami berharap Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, untuk segera menyelesaikan persoalan ini melalui mekanisme dan aturan yang berlaku. Kami berharap semoga kejadian yang menelan banyak korban jiwa ini murni dari dampak isu penculikan anak bukan karena kepentingan tertentu atau manajemen konflik yang diskenariokan," tegas Yusuf Huby.
Lebih rinci Yusuf Huby menyampaikan, pihaknya mendesak investigasi prosedur pihak keamanan dalam menangani situasi dilapangan.
"Tindak tegas jika ada mal prosedur dalam penanganan lapangan termasuk membentuk tim investigasi yang independen," katanya.
Selain itu, membuka ruang dialog untuk menyerap aspirasi masyarakat, para tokoh adat dan tokoh masyarakat, khususnya terkait nasib warga yang ditahan.
Baca juga: Kerusuhan Wamena Papua, 10 Orang Tewas dan 18 Luka, Kapolda Papua: Ada Provokator
Warga yang meninggal dunia, agar jenazahnya diserahkan dengan baik kepada keluarga korban dan pemerintah daerah memfasilitasi pemakaman warga yang meninggal dunia.
Pengurus Pusat melalui Departemen Gugus Tugas Papua, Pengurus Komda dan Komcab akan terus memonitor perkembangan situasi di Wamena.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.