Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Dengarkanlah Dia

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dengarkanlah Dia.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 18 Februari 2023 dengan judul Dengarkanlah Dia. 

Iman yang diungkapkan oleh para nabi pada zaman Perjanjian Lama masih dalam bentuk firman yang disampaikan oleh Tuhan kepada para nabiNya.

Para nabi menyerahkan diri secara total kepada apa yang sudah difirmankan kepada mereka untuk melaksanakan apa yang difirmankan kepada mereka.

Para nabi itu yakin dan percaya bahwa iman mereka kepada Tuhan itulah yang menghantar mereka kepada kebenaran yang Tuhan sendiri tunjukkan kepada mereka dalam seluruh karya keselamatan Allah bagi manusia.

Dan ketika sudah waktunya di Perjanjian Baru, Allah yang berfirman itu dihadirkan secara nyata dalam diri PuteraNya Yesus Kristus.

Yesus yang hadir sebagai Allah Manusia ini menjadi jawaban yang benar bagi semua umat yang percaya kepadaNya.

Pernyataan Allah kepada PuteraNya dalam penampakan transfigurasi di atas gunung Tabor itu menjadi tanda kebenaran iman yang dinyatakan kepada manusia, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”.

Kalau dari Perjanjian Lama, para nabi dan umat pilihanNya menyatakan iman mereka oleh firman yang diwahyukan kepada para Nabi.

Namun saat sekarang, Allah langsung menyatakan kebenaran iman itu kepada PuteraNya sendiri.

Zaman dulu, iman itu dinyatakan lewat wahyu yang disampaikan Yahwe kepada para Nabi lalu disampaikan kepada umat.

Sedangkan dalam waktu Perjanjian Baru dan sampai sekarang ini, iman itu dinyatakan lewat bentuk paling nyata adalah “dengarkanlah Dia”.

Itu pernyataan langsung dari Allah kepada manusia. Iman yang benar adalah dengan “Mendengarkan Dia” lalu melaksanakan apa yang difirmankan kepada kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Beriman kepada Allah

Tindakan iman paling nyata bagi kita adalah mendengarkan Dia, yang artinya juga mendengarkan firmanNya, berarti selalu membangun relasi dengan Sang Firman itu dengan mendengarkan FirmanNya kepada kita dalam kitab suci.

Itu tindakan paling nyata sebagai bentuk pelaksanaan iman kita kepada Tuhan. Iman itu muncul dari pendengaran dan menjadi nyata dalam hidup dan tingkah laku kita sebagai pelaku firman itu sendiri.

Itu iman yang benar. Dan kebenaran iman itu hanya ada dalam Yesus PuteraNya.

Kendala terbesar kita saat ini adalah sulit mendengarkan. Bukan saja sulit mendengarkan orang lain atau sesama bahkan sangat jarang mendengarkan firman Tuhan itu sendiri.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved