Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 16 Februari 2023, Jawab Petrus: Engkau Adalah Mesias

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Jawab Petrus: Engkau Adalah Mesias.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 16 Februari 2023 dengan judul Jawab Petrus: Engkau Adalah Mesias. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Jawab Petrus: Engkau Adalah Mesias.

RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 9:1-13, dan bacaan Injil Markus 8: 27-33.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 16 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Masih terkesan bahwa dalam melakukan pelayanan sangat kental diskriminasi. Dampaknya banyak orang terlambat dalam segala urusan. Bisa saja karena relasi pertemanan, atau ada disposisi atasan, maka cepat dilayani, tapi orang lain rasa diabaikan.

Jikalau demikian, maka kita menghina sesama karena mengabaikan kasih.

Padahal setelah air bah surut, Allah memberkati Nuh dan turunannya. Mereka diingatkan agar saling mengasihi. Siapa yang menumpahkan darah, maka darahnya akan tertumpah oleh manusia.

Di tengah jalan Yesus menguji para rasul soal kesetiaan mereka. Apakah mereka kenal baik identitas Diri Yesus yang taat atau tidak.

Hal itu terjadi dekat Kaisarea Filipi. Yesus tanya mereka ibarat sebuah ujian lisan: siapakah Aku ini?

Tampaknya kadar pemahaman para rasul masih rendah terbukti dari jawaban mereka yang bervariasi.

Cumalah pengakuan Petrus yang tepat: Engkaulah Mesias Anak Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 16 Februari 2023, Siapa Yesus Menurut Kita?

Konsekuensinya orang yang mengikuti Yesus harus melupakan segala kepentingan dirinya. Segala embel kuasa dan kehormatan yang melekat harus dicopot.

Selain itu, mereka harus menyerahkan seluruh diri dalam penyelenggaraan Ilahi.

Sejatinya melalui kisah ini Yesus mengajak kita agar selalu antisipasi. Bukan cuma terkait dengan sikap penolakan atas diri-Nya, tapi harus berpuncak pada kematian-Nya di salib.

Yesus mau membina sikap taat dan kemandirian yang harus dibangun setelah Ia tak bersama mereka lagi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved