KKB Papua

KKB Papua Sandera Pilot Susi Air, TNI Polri Berusaha Selamatkan Kapten Philip Mark Merthens

TNI bersama kepolisian akan berupaya maksimal untuk memulangkan pilot Susi Air Kapten Philip Merthens dengan selamat.

|
Editor: Agustinus Sape
Fok Sebby Sambom
Salah satu foto yang dibagikan jubir KKB Sebby Sambom memperlihatkan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens bersama Egianus Kogoya yang merupakan pimpinan tertinggi KKB di wilayah Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. 

POS-KUPANG.COM - TNI bersama kepolisian akan berupaya maksimal untuk memulangkan pilot Susi Air Kapten Philip Merthens dengan selamat.

"Kita mengerahkan semua potensi dan sumber daya yang ada, TNI semua sumber daya kita kerahkan, Polri juga semua sumber daya kita kerahkan, kita juga berkoordinasi dengan jajaran BIN, kita juga dibantu semua Koop-Koop yang ada di Papua," tutur Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa.

Untuk itu, Pangdam Mayjen Muhammad Saleh Mustafa telah menunjuk Danrem 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Dankolakops TNI nantinya akan berkoordinasi dengan Operasi Damai Cartenz yang dipimpin Kombes Faizal Ramadhani.

"Saya selaku Pangdam XVII/Cenderawasih sudah menunjuk Danrem 172 sebagai Dankolakops TNI untuk memimpin pelaksanaan operasi ini dan bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz yang dipimpin oleh Kombes Faizal, secara teknis dan taktis sudah dipersiapkan," ujar Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, di Jayapura, Kamis 16 Februari 2023.

Sementara Brigjen J.O. Sembiring yang baru ditunjuk sebagai Dankolakops menyatakan siap untuk menjalankan misi pembebasan Kapten Philip bersama-sama dengan seluruh Komando Operasi (Koop) yang ada.

Mustafa menegaskan, saat ini ada upaya pendekatan persuasif agar kelompok Egianus Kogoya menyerahkan Kapten Philip. Namun, hal tersebut memiliki batas waktu.

"Sampai dengan saat ini, upaya yang dilakukan terhadap penyelematan Philip masih dilakukan pendekatan dialog oleh tokoh-tokoh masyarakat, agama dan pemerintah daerah. Namun, dalam hal ini mengingat waktu sudah berjalan dalam beberapa hari, kami dari TNI-Polri juga punya standar operasi yang harus kita jalankan dalam penegakan hukum agar persoalan ini tidak berlarut, yaitu ada batas waktunya," ujarnya di Mimika, Kamis 16 Februari 2023.

Baca juga: KKB Papua - Mahfud MD Murka: Jangan Jadikan Pilot Susi Air Sebagai Alat untuk Negosiasi

Pangdam menyebut, batas waktu yang dimaksud tidak bisa disampaikan kepada publik, termasuk juga dengan seluruh detail operasi penegakan hukum tersebut.

Namun, ia secara tegas menyatakan bahwa seluruh aspek yang diperlukan untuk melaksanakan operasi tersebut telah disiapkan guna menyelamatkan Kapten Philip.

"Saya tidak bisa sampaikan batas waktunya di sini, karena ini adalah merupakan suatu hal yang harus kita rahasiakan. Tetapi saya sampaikan, apabila tiba waktunya, maka TNI-Polri akan melaksanakan penegakan hukum secara terukur dan terpilih, serta terarah. Kita sudah siap, prajurit, baik TNI maupun Polri, yang terpilih dan terseleksi dalam menjalankan tugasnya melaksanakan penegakan hukum," tuturnya.

Selain itu, seluruh langkah yang diambil dalam upaya menyelematkan Kapten Philip dipastikannya selalu diketahui oleh Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta, termasuk rencana operasi penegakan hukum.

"Kegiatan kita ini juga, kami melakukan koordinasi dengan staf Kedutaan Selandia Baru, sampai saat ini komunikasi berjalan baik dan Wakil Duta Besar Selandia Baru sangat mendukung apa yang dilakukan TNI-Polri. Namun, upaya penyelamatan nyawa pilot Philip Mark Merthens ini menjadi prioritas," kata Saleh.

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi keamanan di Distrik Paro menjadi tidak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro pada Sabtu 4 Februari 2023.

Setelah itu, KKB diyakini membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa 7 Februari 2023 pagi.

Baca juga: KKB Papua - Muhammad Saleh Akui, Aparat TNI Polri dan Masyarakat Papua Terus Mencari Pilot Susi Air

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved