Berita Lembata
Partisipasi Orang tua di Lewoleba Ikut Program Stunting Terendah
Tercatat, hanya Kelurahan Lewoleba Barat yang tingkat partisipasinya mencapai 100 persen per Januari 2023.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Rosadelima Tuto, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Lembata, melaporkan bahwa tingkat partisipasi orangtua mengentaskan stunting untuk anak-anak mereka sangat rendah.
Menurut Rosadalima, tingkat partisipasi orangtua di Lembata terlibat dalam program pengentasan stunting terendah kedua di NTT.
Mirisnya lagi, penyumbang terbesar rendahnya partisipasi orangtua itu ada di wilayah kelurahan-kelurahan di Kecamatan Nubatukan, Kota Lewoleba.
Baca juga: Film Awololong Melolong: Refleksi Perjuangan Masyarakat Tolak Proyek Wisata di Lembata
Jumlah stunting di Kecamatan Nubatukan sebanyak 305 anak. Sebarannya, 266 anak di wilayah Kota Lewoleba dan sisanya yakni 39 anak di wilayah puskesmas Pada.
“Partisipasi sasaran sangat rendah, per Januari 87,3 khusus di kelurahan dan partisipasi kelurahan terendah tiap bulan. Di NTT Lembata terendah kedua dan penyumbangnya ada di kelurahan Kecamatan Nubatukan,” kata Rosadelima di Posyandu Kelurahan Lewoleba, Selasa, 14 Februari 2023.
Menurutnya, orangtua juga yang anaknya stunting di kelurahan-kelurahan jarang datang saat operasi timbang dan pemberian makanan tambahan. Tercatat, hanya Kelurahan Lewoleba Barat yang tingkat partisipasinya mencapai 100 persen per Januari 2023.
Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa meminta camat dan lurah menggenjot tingkat partisipasi orangtua untuk membawa anak mereka ke posyandu dan mengikuti pemberian makanan tambahan.
Baca juga: Proyek Pemulihan Ekonomi Nasional di Lembata Capai 80 Persen
Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa merasa kesal karena partisipasi orangtua untuk mengentaskan stunting sangat rendah. Orangtua, khususnya bapak-bapak, sangat jarang mendampingi atau mengantar anak-anak balita mereka mengikuti program-program stunting pemerintah.
Mirisnya, ada juga orangtua yang bekerja sebagai pegawai di pemerintahan yang juga tidak pernah berpartisipasi dalam pengentasan stunting yang dijalankan pemerintah daerah.
"Mereka juga malas antar anak ke tempat tempat penimbangan dan kegiatan kegiatan seperti ini dan itu akan saya panggil semua," ujar Marsianus dalam acara 'Sahabat Baduta Stunting Bank NTT' di Aula Kelurahan Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Selasa 14 Februari 2023.
Menurut dia, semua program pengentasan stunting berjalan baik khususnya di Kota Lewoleba. Akan tetapi, angka stunting masih cukup tinggi karena pola asuh yang salah dan rendahnya partisipasi orangtua terlibat dalam program program stunting.
Oleh sebab itu, dia minta dukungan kepala desa, lurah dan camat untuk bersama sama mengatasi persoalan tersebut.
"Saya akan pastikan pak camat dan lurah untuk hadirkan warga itu (orangtua yang anaknya menderita stunting," kata Marsianus.
Baca juga: Lapas Lembata Gandeng Puskesmas Lewoleba Periksa Kesehatan Warga Binaan
"Pantauan saya beberapa kali tidak pernah bapak-bapak ikut dalam kegiatan ini. Itu buruk sebenarnya. Tanggung jawab anak itu bukan hanya mama-mama tapi bapak juga," ujarnya kesal.
Bank NTT Lewoleba dan Komunitas Real Madrid di Lembata Berikan Bantuan Sosial Untuk Stunting |
![]() |
---|
Marsianus Kesal, Partisipasi Orangtua di Lembata Atasi Stunting Sangat Rendah |
![]() |
---|
Penjabat Bupati Lembata Kecewa Gedung Pasar Pada Mubasir |
![]() |
---|
Kepala BPS Lembata: Pemda Wajib Kendalikan Harga Barang untuk Cegah Inflasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.