Smart Women

Mengenal Dewi Leba MC Kondang Multitalenta

Dewi Leba yang merupakan putri bungsu dari 4 bersaudara ini, terlahir dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Dok. Dewi Leba
MC Dewi Melania Trianty Leba. 

POS-KUPANG.COM- Berperawakan tinggi semampai, murah senyum dan sangat ramah pada siapa saja yang bertemu dengannya, ia adalah Dewi Leba salah satu Master of Ceremony (MC) kondang di Nusa Tenggara Timur khususnya Kota Kupang yang sudah tak diragukan lagi kualitas dan performanya.

Dewi begitu ia disapa memulai karirnya sebagai seorang MC sejak tahun 2006.

Kala itu ia dipercayakan untuk menjadi MC ulang tahun sekolah SMP Putri.

Lalu sejak SMP, perempuan yang lahir 31 Desember 1994 ini sudah mulai menjadi MC acara pensi sekolah, lalu ke event tournament basket, futsal dan dance.

Kemudian lulusan S1 Hukum Universitas Katolik Widya Mandira ini, memilih merantau ke Kota Kupang dari tempat asalnya yaitu Kefamenanu Timor Tengah Utara.

Saat sampai di ibukota provinsi NTT pun Dewi semakin dipercaya dengan mulai menjadi MC kegiatan -kegiatan universitas.

MC Dewi Leba
MC Dewi Leba

Tak sampai disitu saja, Dewi mulai merambah dunia presenter dan juga jurnalis.

Tahun 2015 ia bergabung di Radio SKFM dan juga TVRI menjadi penyiar siaran weekend dan host.

Di tahun 2016 setelah lulus S1, alumni SDK 1 Yaperna Kefamenanu ini kembali merantau di ibukota negara Indonesia dan mendapat kesempatan berkarir di MNC Group menjadi reporter di Mnc.

Dewi Leba yang merupakan putri bungsu dari 4 bersaudara ini, terlahir dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Sejak SD pun Dewi sudah biasa membawa jualan kue buatan sang ibu ke sekolah,tak hanya di Kefa, bahkan di Jakarta Dewi sempat berjualan nasi babi hingga selendang tenun NTT untuk menambah biaya kehidupan di tanah ratau, tak heran jika semangat mencari pundi pundi rupiah tak terlepas dari sosok ini.

Sewaktu kuliah S1, Dewi bersama sang kakak Julio Leba sempat membuka lapak di Pasar Oeba dan menjual pinang kiloan, yang kadang dikirim ke Kefa, Maubesi hingga Malaka.

Ayah Dewi bekerja sebagai petani serabutan yang hanya memanfaatkan lahan samping rumah menjadi tempat bercocok tanam, sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang keseharian membuat kue untuk jualan, lalu perabotan rumah tangga dan sering diminta menjadi tukang masak di acara acara besar di kota Kefamenanu.

Kondisi inilah yang menjadi salah satu motivasi alumni SMP St. Xaverius Putri Kefamenanu ini untuk berjuang merubah nasib keluarga hingga saat ini ia mulai menuai hasilnya dengan aktif menjadi presenter dan Producer Inews NTT, dosen ilmu komunikasi dan juga MC untuk berbagai acara di NTT, baik formal maupun informal dan memiliki program sendiri yaitu Digital Hangout Dewi Leba yang bahkan sudah menghadirkan narasumber hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Bagi Dewi untuk sampai ke titik ini bukanlah hal yang mudah.

Banyak perjuangan, tantangan dan rintangan yang dilaluinya tanpa gentar, salah satunya adalah di tahun 2019 Dewi pernah divonis menderita salah satu penyakit yang terbilang berbahaya.

Berat badan Dewi turun drastis hingga 34 kilogram sehingga kuliah S2 dan pekerjaan terbengkalai dan di situlah Dewi merasa ada di titik terendah hidupnya.

Tetapi semua itu dapat Dewi lewati dengan support keluarga dan sahabat sehingga ia bisa kembali sehat dan aktif kembali bekerja dan menyelesaikan pendidikan S2 nya di Universitas Mercu Buana Jakarta.

Tak hanya itu tantangan lain yang Dewi hadapi dalam pekerjaan adalah saat debut pertamanya di Jakarta.

" Logat Kefa, Kupangnya masih kental, susah beradaptasi. Apalagi Dewi putri NTT pertama yang menjadi bagian di mnc group sebagai jurnalis waktu itu, untuk dunia berita apalagi susah dan tidak segampang yang dibayangkan. " Ujar perempuan berkacamata ini.

MC Dewi Leba saat menjadi jurnalis di Mnc
MC Dewi Leba saat menjadi jurnalis di Mnc

Ia juga berkisah bagaimana perjuangannya terjun ke lapangan kala itu dengan pengetahuan yang masih minum mengenai Jakarta dan seluk beluknya, tetapi semua itu bisa dilalui Dewi dengan luar biasa dibuktikan dengan terus bekerja tanpa ada masalah dan bahkan sembari mengambil kuliah S2 waktu itu di tengah padatnya rutinitas menjadi jurnalis MNC di Jakarta.

Menjalani berbagai rutinitas berbeda dan padat saat ini membuat lulusan SMAN 1 Kefamenanu ini harus pintar membagi waktu.

Diakui Dewi untuk urusan membagi waktu dirinya bahkan sudah terbiasa mandiri sejak kelas 2 SMP sehingga tidak ada masalah tetapi menurut Dewi terkadang dirinya juga keteteran.

"Kadang keteteran sih karena harus persiapkan apa-apa sendiri, mulai dari sarapan, baju buat kerja, buku-buku dan materi ngajar, nyetir sendiri, cuma ya tetep harus bisa kerjakan sendiri. Tips mengatur waktu versi Dewi sebisa mungkin tidur lebih awal kalau bisa jangan begadang dan selalu aktifkan alarm, "ungkapnya.

Perempuan yang punya cita-cita ingin memiliki kantor berita online sendiri ini berpesan untuk para perempuan di luar sana untuk sebisa mungkin mengenali bakat dan talenta yang dimiliki, dan dikembangkan ke jalur yang positif. Jika ada rejeki taulah pendidikan setinggi mungkin.

Bagi Dewi, perempuan harus mandiri, kalau bisa melakukan banyak hal sendiri, harus dikerjakan dan jangan tergantung pada orang lain. Ia mengajak para perempuan agar tidak hanya cantik, tapi kuat dan tidak gampang di remehkan. (ENT)

Biodata

Nama : Dewi Melania Trianty Leba

TTL : 31 Des 1994

Jenjang Pendidikan :

SDK 1 Yaperna Kefamenanu
SMP St. Xaverius Putri Kefamenanu
SMAN 1 Kefa
Kuliah S1 Hukum Universitas Katolik Widya Mandira
S2 Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta

BACA BERITA POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved