Berita Sikka
Anggota DPRD Sikka Bantah Rencana Dinas PKO Bangun Jembatan Gantung Untuk Siswa SD Inpres Blawuk
Upaya pembangunan jembatan gantung d iwilayah tersebut memang sudah direncanakan sejak lama namun karena biayanya mencapai Rp 1 Miliar
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Fransiskus Pareira, anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Partai Golkar membantah rencana Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka ( Dinas PKO ) membangun jembatan gantung untuk siswa SD Inpres Blawuk di Kecamatan Talibura.
Menurutnya, upaya pembangunan jembatan gantung d iwilayah tersebut memang sudah direncanakan sejak lama namun karena biayanya mencapai Rp 1 Miliar lebih karena lebar kali tersebut mencapai 150 meter.
"Untuk pembangunan jembatan gantung memang kita sudah berupaya sejak lama namun dananya tidak sedikit karena lebar kali tersebut mencapai 150 meter, jadi solusinya hanya itu, bangun sekolah jarak jauh dan guru-guru dijadwalkan untuk mengajar sore untuk anak-anak di dua kampung itu," katanya.
Baca juga: Diduga Stres Terlibat Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur, Pria di Sikka Potong Alat Kelamin
Fransiskus Pareira melanjutkan, untuk membangun sebuah jembatan gantung, keuangan daerah tidak ada karena anggaran sangat tinggi. Untuk itu ia memberikan solusi untuk membangun sekolah jarak jauh.
Menurutnya kalau dana RP 1 Miliar lebih untuk bangun jembatan gantung sebaiknya dibangun sekolah dengan enam ruangan dan hanya menghabiskan dana Rp 500 juta sampai Rp 600 juta dan model pekerjaan bisa bertahap.
"Kalau untuk pembangunan sekolah dasar jarak jauh bisa, karena dari dinas sekian, DPRD dari keterwakilan wilayah itu bisa bantu melalui pokir, satu tahun satu ruangan secara bertahap, tetapi dari Dinas PKO harus punya program sekolah jarak jauh," katanya.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pembuangan Bayi di Kloangpopot Sikka
Dikatakannya semua bisa berjalan asal pemerintah desa dan masyarakat bisa menbebas lahan untuk di bangun sekolah dan juga akan diperjuangkan melalui dana pokir DPRD.
Menurutnya, Dinas PKO Kabupaten Sikka harus mempunyai rencana untuk mendirikan sekolah dasar jarak jauh untuk mempermudah akses pendidikan untuk siswa sekolah dasar di Kampung Wairbou dan Wairloke Kecamatan Talibura.
Selain itu, disaat musim hujan dan Sungai Nanga Gete meluap, siswa harus diliburkan dan untuk kegiatan belajar mengajar, bisa dijadwalkan pada sore hari dengan cara kepala sekolah bisa mengarahkan guru untuk menggelar kegiatan belajar mengajar di Wairbou dan Wairloke dengan mengikuti jalan alternatif.
"Kalau musim hujan, siswa dari Wairbou dan Wairloke sebaiknya tidak diarahkan ke sekolah namun kegiatan belajar mengajar bisa dilaksanakan pada sore hari dengan cara guru-guru kesana untuk kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan fasilitas posyandu dan balai dusun" ujarnya saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Sabtu 11 Februari 2023.
Baca juga: Warga Kloangpopot Sikka Temukan Bayi Perempuan di Kebun
Menurutnya, hanya dua solusi itu yang bisa dilakukan agar anak-anak sekolah dasar inpres SD Inpres Blawuk tidak lagi bertaruh nyawa untuk menyeberang derasnya Sungai Nanga Gete demi ke sekolah.
Sebelumnya, Sabtu 4 Februari 2023 lalu, puluhan siswa SD Inpres Blawuk Sikka NTT harus bertaruh nyawa menyebrangi derasnya arus sungai Nanga Gete untuk bersekolah.
Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka, Heri Sales memantau kondisi Kali Nanga Gete di Blawuk Desa Watuomok Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka, Senin 6 Februari 2023.
Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait untuk mencari solusi membangun jembatan gantung agar siswa bisa mendapat akses lebih baik menuju ke sekolah.
Untuk diketahui jumlah siswa SD Inpres Blawuk yang tinggal di kampung Wairloke dan Wairbou yang setiap hari menyebrangi kali Nanga Gete kurang lebih 50 siswa, belum termasuk dari tataran SMP dan SMA. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.