Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Februari 2023, Jika Mereka Ku-suruh Pulang ke Rumahnya dengan Lapar
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Jika Mereka Ku-suruh Pulang ke Rumahnya dengan Lapar
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Jika Mereka Ku-suruh Pulang ke Rumahnya dengan Lapar (( Et Si Dimisero Eos Ieiunos in Domum Suam).
RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 3:9-24, bacaan Injil Markus 8:1-10, Peringatan Santo Gregorius II - Paus Ke-89.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 11 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
KASIH TUHAN NYATA DALAM TANGAN KITA YANG MEMBERI
Apakah di jalan pulang itu tak ditemukan orang-orang yang bermurah hati? Yang tak memberikan sedikit pun perhatiannya pada orang-orang yang letih lesu dan lemah karena rasa lapar?
Bagaimana pun Tuhan mesti bertindak. Tak dibiarkanNya orang banyak itu pulang dalam keadaan lapar serta tanpa daya. Tetapi, ingatlah! Tuhan tak pernah mulai dari DiriNya sendiri. Rasa solider adalah tanda kebersamaan dalam 'sama melihat dan sama bertindak' terhadap satu keadaan mengkhawatirkan.
Sebab itulah Tuhan bertanya, "Berapa roti ada padamu?" (Mrk 8:5). Perhatian kepada orang banyak menuntut keterlibatan setiap orang. Hati yang bersatu selalu jadi pijakan utama bagi 'kebersatuan hati yang beramal kasih dan yang berbagi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Februari 2023, Bersama Yesus Kita Bisa Berkelimpahan
Kita pasti tak akan pernah hadapi kenyataan miris kehidupan dunia dengan daya upaya kita sendiri. Sebab itulah, tindakan untuk berbagi mesti menjadi satu Panggilan Hati untuk berpadu. Demi bekerja sama.
Tantangan terbesar bagi kemanusiaan adalah ketika orang sekian sibuk atas dasar kecemasan pada diri sendiri. Ketika orang hanya mau 'mencari dan menimbun roti' sungguh demi diri sendiri. Dan terlebih tak pernah tiba pada rasa puas dan berkecukupan bagi diri sendiri.
Cemas akan rezeki - roti hanya bagi diri sendiri adalah 'ibu kandung' yang melahirkan ketidakpedulian. Yang beranakpinakkan ketamakan yang tak pernah berujung batas.
Hitunglah sekian banyak orang yang tak mujur nasibnya, hitunglah pula sekian banyak kepentingan umum 'yang tak pernah tiba di hati kita.' Sebab semuanya 'ditepis dan disuruh pulang dengan "tangan hampa".
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Februari 2023, Hati-Ku Tergerak Oleh Belaskasihan kepada Mereka
Tuhan tak ingin siapa pun pulang dengan tangan hampa. Tetapi Tuhan pasti berbuat sesuatu yang terbaik. Kita pasti sanggup menggandeng sesama, sanggup melepaskan yang punya kita demi sesama. Itu hanya mungkin ketika kita membuka genggaman tangan kita sendiri.
Di situlah kita pasti tersenyum dan berbahagia dalam Tuhan. Sebab sesama 'tidak rebah di jalan.' Dan hidup bersama pun tak terseret atau pun mungkin mandek di tengah jalan.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.