Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kamis 9 Februari 2023, Buang Berkat, Orang Lain yang Akan Menikmatinya

Artikel Renungan Harian Kristen hari Kamis 9 Februari 2023 dengan judul Buang Berkat, Orang Lain yang Akan Menikmatinya,

Editor: Alfons Nedabang
GBIKA.ORG
Ilustrasi Berkat Tuhan. Renungan Harian Kristen Kamis 9 Februari 2023, Buang Berkat, Orang Lain yang Akan Menikmatinya. 

POS-KUPANG.COM - Artikel Renungan Harian Kristen hari Kamis 9 Februari 2023 dengan judul Buang Berkat, Orang Lain yang Akan Menikmatinya, merujuk pada Kitab Yeremia 35:1-19

Renungan ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen hari Kamis 9 Februari 2023:

Pengantar

Apakah yang dikatakan kepada orang yang dikasihi berlimpah oleh Allah, tetapi sedikit pun tidak berterima kasih bahkan melawan Allah.

Allah itu panjang sabar dan saat kita terus melawan Dia, kita sedang bertindak membuang berkatNya.

Pemahaman Teks

Tuhan berbicara tentang Kaum Rekhab sebagai peringatan kepada bangsa Yehuda. Jika dibandingkan, kaum Rekhab jauh
lebih setia dan patuh dibandingkan umat Allah yaitu kaum Yehuda.

Mereka sangat menghormati leluhur mereka, Yonadab bin Rekhab, tentang anggur.

Jangankan diminum, menanam anggur saja dilarang. Dan mereka taat.

Tetapi kaum Yehuda, yang menerima perintah dari Tuhan Allah Yang Mahakuasa, jauh lebih tinggi dari para leluhur, tidak mau taat.

Tuhan Allah memuji ketaatan kaum Rekhab di hadapan kaum Yehuda, “Sungguh, keturunan Yonadab bin Rekhab menepati perintah yang diberikan bapa leluhurnya kepada mereka, tetapi bangsa ini tidak mau mendengarkan Aku!”

Perbandingan kaum Yehuda dengan kaum Rekhab ini untuk menegaskan bahwa penghukuman yang ditujukan kepada kaum Yehuda memang sudah sepantasnya dan sesuai kekerasan hati mereka.

Kaum Rekhab tetap setia dan menolak melanggar perintah, meskipun mereka dibujuk di dalam rumah Tuhan. Tetapi kaum Yehuda, tanpa dibujuk pun mereka sendiri pergi menyerahkan diri kepada allah lain dan meninggalkan rumah Tuhan.

Bahkan berulang kali Tuhan membujuk mereka untuk kembali taat kepadaNya dan menjanjikan kelimpahan berkat, tetapi mereka tidak sedikit pun mendengar.

Pada akhirnya Allah berkenan memberikan berkat kepada kaum Rekhab atas kesetiaan mereka kepada leluhur, mereka diberi kepercayaan menjadi kaum pelayan Tuhan.

Langkah Iman

Panjang sabar, itulah yang ditunjukkan Allah kepada umatNya. Dapatkah kesabaran seperti ini ada dalam relasi kita sebagai
manusia, antara orangtua dan anak, suami-isteri, kakak-adik atau rekan sekerja, sepelayanan?

Kesabaran dipakai oleh Allah sebagai jalan pertobatan bagi kita. Tetapi jika kita tidak menghormati kesabaran Allah, maka kita sedang “membuang berkat”.

Kita akan berusaha mendapatkan kembali kasih sayang dan berkatNya, tetapi kasih sayang dan berkat Allah akan diberikan kepada orang lain yang dipandang lebih layak menerimanya.

Kita akan kehilangan segala yang baik dari Allah dan Allah akan membiarkan kita hanya menyaksikan orang lain menikmati berkat-Nya. Soli Deo Gloria. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved