Berita NTT
Pemprov NTT Dapat Alat Deteksi Virus ASF dari Pemerintah Australia
Alat ini digunakan untuk mendeteksi virus penyakit Demam Babi Afrika ( virus ASF ) yang saat ini kembali merebak di NTT.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemprov NTT mendapat alat diagnostik Loop Mediated Isothermal Amplification ( LAMP ) dari Pemerintah Australia melalui Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture ( PRISMA NTT , dan Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP).
Alat ini digunakan untuk mendeteksi virus penyakit Demam Babi Afrika ( virus ASF ) yang saat ini kembali merebak di NTT.
Penyerahan tersebut berlangsung di Kantor Gubernur NTT pada Selasa, 7 Februari 2023.
Baca juga: Ekonomi NTT Tahun 2022 Tumbuh 3,05 Persen Tunjukan Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut
Hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, Wakil Gubernur NTT, Dr. Josef Nae Soi, CEO PRISMA Nina FitzSimons dan Lulu Wardhani sebagai DFAT Australia, John Leigh Program Director AIHSP, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Provinsi NTT, drh. Melky Angsar, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sikka, Y.E Satriawan Sadipun, Kepala Balai Karantina Pertanian dan Staf Gubernur NTT.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada PRISMA, yang sudah membantu NTT dengan menyerahkan alat pendeteksi virus ASF.
“Saya sangat berterima kasih kepada PRISMA yang sudah memberikan alat ini untuk NTT,” ujar Josef Nae Soi.
Dia menjelaskan, dengan bantuan alat LAMP, diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, khusunya peternak babi.
Baca juga: Meriahkan Bulan K3 Nasional, PLN NTT Gelar Apel dan Berbagi Kegiatan
“Dengan alat ini saya harap bisa mengobati kecemasan masyarakat akan keganasan virus ASF ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat,” terangnya.
Direktur Program AIHSP, John Leigh mengatakan, PRISMA dan AIHSP melakukan kegiatan peningkatan kapasitas atau bimbingan teknis, lokakarya dan Training of Trainers (ToT), dengan sasaran petugas lapangan veteriner dan teknisi laboratorium.
“Selain membantu produsen ternak, dampak dari penggunaan LAMP juga diharapkan dapat memberikan dorongan ekonomi bagi pelaku pasar yang terlibat dalam perdagangan ternak dan produk turunannya” ujar Jhon Leigh.
Menurutnya, penanganan ASF di Provinsi NTT membutuhkan kerjasama multi pihak, sehingga Pemerintah Australia menyadari bahwa ASF membawa kerugian besar bagi NTT baik secara ekonomi maupun budaya.
“Jadi dengan penyerahan alat deteksi virus ASF (LAMP) ini sekaligus untuk membangun kapasitas petugas lapangan dan teknisi laboratorium kami mendukung Pemerintah NTT dalam memulihkan sektor peternakan babi secara cepat,” terangnya.
Baca juga: Perkenalkan Cyber Crime, Kapolda NTT Ajak Mahasiswa Bijak Gunakan Perangkat Digital dan Medsos
Sementara CEO PRISMA, Nina Fitz Simons mengaku sangat bahagia karena petani skala kecil dan pengusaha yang terlibat di sektor babi akan mendapatkan akses terhadap fasilistas pengujian penyakit hewan yang tersedia di Pulau Sumba, Flores dan Timor.
“Hal ini akan membuat ternak petani aman dan pendapatannya terlindungi, selagi sektor babi ini pulih dari Virus Demam Babi Afrika (ASF)” tandasnya.
Untuk diketahui alat untuk mendeteksi virus penyakit Demam Babi Afrika (ASF) tersebut akan ditempatkan di Pulau Sumba (Sumba Timur), Kabupaten Sikka dan Daratan Timor di kota Kupang. (Cr.23)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.