Berita Kota Kupang

Dua Kelurahan di Kota Kupang Terdampak Longsor

Dua kelurahan di Kota Kupang terdampak akibat longsor. Selain longsor ada juga genangan dan pohon tumbang terjadi di Kota Kupang. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
PANTAU - Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh bersama jajaran Kepala Bidang di BPBD Kota Kupang memantau langsung longsor di Kelurahan Oebufu, Sabtu 4 Februari 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Dua kelurahan di Kota Kupang terdampak akibat longsor. Dua kelurahan itu adalah Kelurahan Oebufu dan Kelurahan Nunleu.

Selain longsor ada juga genangan dan pohon tumbang terjadi di Kota Kupang. 

Bencana alam terjadi pasca hujan ringan hingga lebat mengguyur Kota Kupang sejak 3-4 Februari 2023. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Rikco Umar mengatakan, dua kelurahan yang terdampak longsor yaitu Kelurahan Oebufu dan Nunleu. 

"Kami memantau langsung kejadian itu, kami bersama dengan Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh. Kalau di Kelurahan Oebufu terjadi longsor akibat pengikisan tanah dari bantaran kali yang menyambungkan ke Kali Liliba," kata dia, Minggu 5 Februari 2023.  

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Basah, Tiga Wilayah di NTT Dilanda Banjir dan Longsor 

Rikco menyebut di Kelurahan Oebufu terjadi longsor sehingga setengah ruas jalan rusak. Kondisi ini tidak bisa ditangani oleh BPBD, sehingga harus ditangani dinas teknis yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). 

Sementara di Kelurahan Nunleu, kata Rikco Umar, setidaknya ada tiga rumah yang saat ini mengungsi di rumah tetangga dan keluarga, karena longsor.  

"BPBD meminta warga di Kelurahan Nunleu yang rumahnya dekat dengan bantaran kali agar waspada, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka segera tinggalkan rumah untuk mengungsi sementara," ujarnya. 

Baca juga: Jalan Putus Akibat Longsor, Babinsa dan Warga Timor Tengah Selatan Bangun Jembatan Darurat

Dia mengatakan, sampai tengah malam tanggal 4 Februari kemarin, masih ada laporan dari masyarakat tentang dampak dari hujan dengan intensitas tinggi. Baik pohon tumbang, genangan air maupun longsor. 

Dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tetap tenang jangan panik, jangan terpengaruh dengan informasi hoax, pastikan informasi didapat dari sumber resmi dan bisa dipertanggungjawabkan. 

"Bagi warga yang tinggal di daerah bantaran kali atau sungai, agar berhati-hati dan terus memantau keadaan, jika terjadi hujan lebih dari dua hari, maka segera pindah sementara ke tempat yang lebih aman," tandasnya. 

Rikco juga meminta warga yang terdampak bencana, agar segera menghubungi BPBD Kota Kupang, dengan nomor call center atau bisa langsung mendatangi kantor BPBD Kota Kupang, karena posko BPBD selalu siaga selama 24 jam. 

Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh menyebut saat perubahan Perda RTRW, bagian-bagian ini akan menjadi perhatian. Menurut dia, daerah seperti Kelurahan Oebufu merupakan wilayah patahan. 

Secara aturan, ia menyebut harusnya warga tidak boleh berada di bantaran kali. Apalagi kejadian ini memang sudah sering terjadi seperti saat badai Seroja kali lalu.  (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved