Sosok dan Profil
Sosok Evan Tuan, Petani Perantau yang Menyulap Lahan Tidur Jadi Sumber Harapan
Kini, kebun Evan menghasilkan tomat, cabai, semangka, dan sayuran hijau yang memasok kebutuhan pasar lokal di Lewoleba
Ringkasan Berita:
- Evan Tuan, petani asal Kelurahan Bello, Kota Kupang yang menyulap lahan tidur jadi sumber harapan di Lembata.
- Evan Tuan mulai menggarap sebidang tanah berukuran 30 x 75 meter milik warga setempat atas nama Pendi Lemaking menjadi kebun.
- Kisah Evan menunjukkan bagaimana pertanian skala kecil bisa berkontribusi pada ketahanan ekonomi lokal, terutama di wilayah perdesaan.
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Transformasi ekonomi di sektor pertanian tak selalu dimulai dari investasi besar. Bagi Evan Tuan, petani asal Kelurahan Bello, Kota Kupang, perubahan justru berawal dari tekad dan kerja keras.
Di tanah rantau, tepatnya di Desa Murona, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, ia berhasil menyulap lahan tidur menjadi sumber penghidupan dan inspirasi ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Enam tahun menetap di Lewoleba mengikuti sang istri yang bertugas sebagai guru ASN, Evan melihat peluang ekonomi dari lahan-lahan kosong yang tidak dimanfaatkan.
Ia mulai menggarap sebidang tanah berukuran 30 x 75 meter milik warga setempat, Pendi Lemaking, dan mengubahnya menjadi kebun hortikultura produktif.
“Awalnya hanya untuk kebutuhan dapur. Tapi karena hasilnya bagus dan berlebih, saya jual ke pasar. Ternyata peminatnya banyak,” ujar Evan, Sabtu (1/11/2025).
Baca juga: Sosok Maria Ernalinda Roja, Dua Tahun jadi PRT di Malaysia Kini Sukses Raih Gelar Sarjana
Kini, kebun Evan menghasilkan tomat, cabai, semangka, dan sayuran hijau yang memasok kebutuhan pasar lokal di Lewoleba.
Dengan modal sederhana dan sistem irigasi sumur bor yang digalinya sendiri, ia mampu mencetak keuntungan bersih Rp3 juta hingga Rp4 juta per musim tanam, angka yang cukup menjanjikan untuk usaha mikro berbasis pertanian keluarga.
Bagi Evan, pertanian bukan sekadar aktivitas bertanam, tetapi bagian dari strategi ekonomi rumah tangga di tengah tingginya biaya hidup di daerah.
“Hasilnya tidak besar, tapi stabil. Cukup untuk tambahan biaya sekolah anak-anak dan kebutuhan harian,” katanya.
Pemilik lahan, Pendi Lemaking, turut merasakan dampak positif dari aktivitas ekonomi ini.
Baca juga: Sosok Angel Melani Mooy: Berobsesi Ingin Berkarier di Bidang Keuangan Publik
“Lahan ini dulu kosong bertahun-tahun. Sekarang jadi hijau dan produktif. Saya senang bisa bantu dengan memberi izin pakai lahannya,” ujarnya.
Kisah Evan menunjukkan bagaimana pertanian skala kecil bisa berkontribusi pada ketahanan ekonomi lokal, terutama di wilayah perdesaan.
Melalui inovasi sederhana dan kerja mandiri, lahan tidur bisa menjadi aset produktif yang menopang sirkulasi ekonomi masyarakat.
“Tanah di sini subur. Yang penting mau berusaha. Kalau ada niat, pasti ada hasil,” tutup Evan sambil menatap hamparan tanaman hijau yang tumbuh subur di bawah matahari Lembata.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.