Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 6 Februari 2023, Ke Mana pun Yesus Pergi

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Ke Mana pun Yesus Pergi ( Et Quocumque Introibat Iesus).

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi Yesus menyembuhkan banyak orang sakit. "Ke mana pun Yesus pergi, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Ke Mana pun Yesus Pergi ( Et Quocumque Introibat Iesus).

RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 1:1-19,  dan bacaan Injil Markus 6:53-56; Peringatan Santo Paulus Miki dkk.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 6 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil

 

KASIH, KINI DAN DI MANAPUN, TETAPLAH KASIH

Menjadi orang baik itu adalah kisah ziarah hati. Setiap kita berjuang meraih dan lalu mempertahankannya. 'Sekali jadi orang baik, tetaplah jadi orang baik.'

Itulah kata-kata indah yang mesti diindahkan di kisah kehidupan ini.

Kasih dan kebaikan adalah karakter dasar hidup kristiani. Kasih itu tak boleh dimakan waktu. Tak boleh meranggas oleh keadaan. Tindakan Kasih tak boleh memudar oleh keadaan getir dan sepahit apapun yang dialami.

Bukanlah satu seruan 'aneh dan tak masuk akal' untuk mengatakan: _tetaplah berbuat baik, walau secara manusiawi sebenarnya itu teramatlah sulit dan terasa pahit untuk disikapi.

Kisah Injil adalah getaran aura Kasih yang ada dan memeterai seluruh keberadaan dan perjalanan Yesus. Ke mana pun Yesus pergi, 'di situlah Kasih pun pergi dan menyertaiNya pula.'

Sekian banyak orang merindukanNya, mencariNya, mendekatiNya, serta menaruh harapan pada KasihNya. Dan di situlah, dalam Yesus, ditemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Tak sebatas untuk dibebaskan dan disembuhkanNya.

Dan, seperti apakah aura kehadiran dan perjalanan keseharian kita? Mencemaskan? Menakutkan? Mendebarkan? Menyakitkan? Tanpa kepedulian? Penuh 'malas tahu?' Atau membahagiakan?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 6 Februari 2023, Sikap Belaskasihan dan Iman dalam Kehidupan Bersama

Ketika yang dibawa adalah Kasih, maka kehadiran dan gerak perjalanan kita sungguh membawa damai dan sukacita. Sekian banyak orang merindukan Cinta dan Perhatian yang datang dari ketulusan dan terutama dari pengorbanan.

Tetapi, kita sebenarnya belajar untuk kurangi dan bahkan hilangkan virus kehadiran kita yang selalu cenderung 'melukai, menghina, mempermainkan, dan menyebabkan tambah sakit. Dan bukannya menyembuhkan!'

Itulah kehadiran kita, yang membuat sesama merasa terundang dan terajak untuk datang. Sebaliknya, bukanlah kehadiran yang lebih membuat orang lain menjauh, menghindar dan memilih pergi. Sebab, kata-kata dan perangai kita memang adalah sebuah 'jarak yang melebar dan menjauhkan sesama.'

Mari kita berjuang memanggil kembali siapa pun yang telah kita hilangkan dari 'isi dan cara berpikir kita. Yang telah kita senyapkan dari cara bersikap kita.'

Dalam Kasih Tuhan, tak pernah ada kata terlambat dan tak mungkin!

Yakinlah!

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Senin 6 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 6 Februari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 6 Februari 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Kejadian 1:1-19

"Allah bersabda dan terjadilah demikian."

Bacaan dari Kitab Kejadian:

Pada awal mula Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan masih kosong. Gelap gulita meliputi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Allah bersabda, "Jadilah terang!" Maka jadilah terang. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nya dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Maka jadilah petang dan pagi: hari pertama.

Allah bersabda, "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala, dan Ia memisahkan air di bawah cakrawala dari air di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit. Maka jadilah petang dan pagi: hari kedua.

Allah bersabda, "Hendaklah segala air di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu laut.

Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Allah bersabda, "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.

Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari ketiga.

Allah bersabda, "Jadilah benda-benda penerang di cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap, menunjukkan hari dan tahun; dan sebagai penerang pada cakrawala, biarlah benda-benda itu menerangi bumi."

Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan dua benda penerang yang besar, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang kecil untuk menguasai malam; dan Allah menjadikan juga bintang-bintang.

Semuanya itu ditaruh Allah di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Maka jadilah petang dan pagi: hari keempat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 104:1-2a.5-6.10.12.24.35c

Refr. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
atau Semoga Tuhan bersukacita atas karya-Nya.

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak berselimutkan terang ibarat mantol.

2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kauselubungi, air telah naik melampaui gunung-gunung.

3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung, burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.

4. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Bait Pengantar Injil: PS 963

Refr. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.

Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.

Bacaan Injil: Markus 6:53-56

"Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh."

Inilah Injil suci menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.

Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.

Ke mana pun Yesus pergi, - ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, - orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved